Adakah Pedagang Pasar di Kota Bandung Jual Daging Sapi yang Ternyata Babi?
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Pemkot Bandung melalui Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan melakukan pemeriksaan test kit (pork detection kit) di 34 Pasar Tradisional dan Pasar Modern.
Baca Juga: 63 Ton Daging Babi Diolah Menyerupai Daging Sapi, Dijual Bebas ke Pasar Baleendah dan Majalaya
Sidak dilakukan pascamerebaknya kabar penemuan peredaran daging babi yang dipalsukan menjadi daging sapi di Kab. Bandung.
Hasilnya, Kepala Dispangtan Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menyampaikan, tidak ditemukan adanya kasus seperti yang terjadi di Kab. Bandung.
“Berdasarkan hasil sidak ke lapangan hari ini tentang isu daging babi, ternyata di Kota Bandung tidak ditemukan daging sapi yang dipalsukan dari daging babi. Sehingga dapat kami nyatakan bahwa daging sapi yang ada di Kota Bandung aman dan halal dikonsumsi,” ujar Gin Gin, Selasa (12/5/2020).
Ia menjelaskan, Kota Bandung sudah mempunyai minilab food security yang tersebar di pasar tradisional dan pasar modern sehingga pengawasan terhadap keamanan pangan segar bisa rutin dilaksanakan. Selain itu, petugas Dispangtan juga melakukan pemeriksaan rutin, baik khusus maupun mengambil sample acak.
Pedagang daging sapi di Kota Bandung pada umumnya juga sudah mengetahui dan dapat membedakan daging sapi dengan daging babi dilihat dari warna dan tekstur dagingnya.
Selama ini pun pelaporan terhadap pemeriksaan keamanan pangan segar secara rutin dilaporkan oleh petugas minilab food security di pasar tradisional maupun pasar modern melalui aplikasi E-Wasmut, sehingga bila ada temuan mencurigakan bisa diketahui dengan cepat.
Gin Gin mengimbau masyarakat untuk tidak tergoda dengan harga daging sapi yang murah yang dijual dengan harga dibawah standar. Misalnya, untuk daging sapi harga standarnya dikisaran Rp 110.000 hingga Rp 120.000, untuk daging sapi beku dikisaran harga Rp 80.000 hingga Rp 90.000.
Selain itu masyarakat harus teliti dalam membeli sesuatu dan kenali jenis daging yang akan dibeli dari warna, serat daging, tekstur, lemak daging dan aromanya.
“Apabila masyarakat masih merasa was-was terhadap produk daging yang dijual bisa minta langsung dicek ke minilab food scurity yang ada di pasar setempat,” ucapnya.
Gin Gin menambahkan, selain melakukan sidak yang juga melibatkan BPOM, PD Pasar dan Satgas Pangan Kota Bandung, selanjutnya, akan juga dilakukan pemeriksaan terhadap pedagang sayur keliling di lingkungan warga dan bersama Dinas Perhubungan akan melakukan pemeriksaan di beberapa perbatasan kota terhadap masuknya pangan, khususnya daging segar ke Kota Bandung.
(mur/ysf/radarbandung.id)
