News

Ini Strategi Ekonomi Jabar Atasi Dampak Covid-19

Radar Bandung - 16/05/2020, 21:35 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Ini Strategi Ekonomi Jabar Atasi Dampak Covid-19
ILUSTRASI: Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan di ruas jalan Cihampelas, Kota Bandung. (IST)

Ini Strategi Ekonomi Jabar Atasi Dampak Covid-19

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Kepala Divisi Stabilisasi Ekonomi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Rahmat Taufik menyatakan, sebagian besar industri terutama di kawasan Bekasi, Karawang, Purwakarta, dan sekitarnya semakin tertekan dengan pandemi COVID-19.

Baca Juga: Jabar Segera Produksi Alat Tes Pendeteksi Corona yang Cukup Terhubung ke Laptop dan Aki Motor, Akurasi 80%

Menurut Rahmat yang juga Kepala Biro Ekonomi Setda Provinsi Jabar, tekanan sudah dimulai sejak akhir tahun 2019 akibat perdang dagang antara Amerika Serikat dan China. Dengan pandemi ini, tekanan kepada dunia industri menjadi ganda.

“Tekanan ke industri ini tidak hanya pada saat ada pandemi. Jawa Barat salah satu paling parah mendapat tekanan karena akhir tahun November, Desember 2019 ini perang dagang AS-China. Mengakibatkan laju ekonomi kita baru kita di bawah nasional, kerena bahan baku beberapa masih bergantung ke luar negeri, termasuk China,” ujar Rahmat dalam keterangan resminya.

Baca Juga: 48.289 Pekerja Dirumahkan, Begini Strategi Disparbud Jabar Kembalikan Geliat Pariwisata

Ketika skala wabah meningkat, banyak pelabuhan di China ditutup yang menghambat proses produksi, termasuk bahan baku untuk alat pelindung diri (APD). “Inilah juga yang mengakibatkan banyak PHK,” kata Rahmat.

Rahmat mengatakan, Jabar memegang peran strategis dalam menopang perindustrian nasional. Sebanyak 20 persen pabrik manufaktur Indonesia ada di Jawa Barat dan hampir sebagian besar manufaktur ini tujuannya ekspor. “Automotif, elektronik, tekstil, hampir semua di Jawa Barat,” sebutnya.

Selain industri manufaktur, pandemi juga berdampak pada pariwisata. Rahmat menjelaskan, Jawa Barat juga merupakan daerah tujuan wisata. Sementara tempat wisata semua ditutup, sehingga berbagai sektor terdorong juga untuk mundur seperti kuliner, perhotelan dan tenaga kerja lain yang ada di pariwisata.

“Ini berakibat ke daya beli masyarakat di Jawa Barat. Mengakibatkan juga pangan terhambat, karena pasar induk mengurangi omzetnya, karena pasokannya juga berkurang,” tambah Rahmat.

Kondisi saat ini, petani dan peternak pun kesulitan menjual komoditasnya karena tidak ada pembeli. “Mei (seharusnya) puncaknya panen. Padi harusnya panen, peternak sudah menyiapkan pula untuk panen di bulan puasa dan lebaran, peternak kesulitan menjual,” ujar Rahmat.

Ironi terjadi karena di tingkat produksi harga jatuh, tapi di tingkat konsumen harga tetap melambung tinggi. “Maka inflasi masih meninggi,” kata Rahmat.

Baca Juga: Simak Persyaratan Calon Penumpang di Bandara Husein Sastranegara

Untuk meminimalisasi dampak dari tertekannya berbagai sektor industri dan pertanian, Pemprov Jabar berkoordinasi dengan asosiasi pengusaha dan pemerintah kota kabupaten. “Di sektor pangan kita masih melakukan berbagai koordinasi untuk penyerapan di sentra produksi, juga di berbagai pasar,” tambah Rahmat.

Sementara untuk masyarakat menengah/kecil, selain bansos dari pemerintah pusat, Pemprov Jabar bekerja sama dengan PT Pegadaian agar masyarakat tetap bertahan dan mengamankan asetnya.

Baca Juga: Pemprov Jabar Waspada Gelombang Kedua Penularan Covid-19

Pemprov juga mengeluarkan Bantuan Tidak Terduga untuk menyerap produk APD yang dibuat oleh UKM. “Ini membuat Jawa Barat juga daerah penghasil APD di masa pandemi ini, sekaligus sedikitnya menyelamatkan ekonomi,” kata Rahmat.

Sementara itu, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan II dan Manajemen Strategis Kantor Regional II Jawa Barat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lasdini Purwanti, menyampaikan kinerja keuangan perbankan Jabar triwulan I/2020 masih cukup baik, walaupun turun dibanding tahun lalu.

“Tapi masih tumbuh kredit, kemudian juga DPK dan aset masih ada pertumbuhan di TW I ini. Kemudian kita harap tidak terlalu turun karena sudah ada berbagai stimulus yang dikeluarkan pemerintah, yang ditindak lanjuti juga oleh peraturan- peraturan OJK,” kata Lasdini.


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.