Lagi, TKI Asal KBB Terlantar di Malaysia, Bahkan Sakit dan Dipenjara
RADARBANDUNG.id, PADALARANG- Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kab. Bandung Barat (KBB), Mimin Mintarsih (51) warga Kampung Cinangga, Desa Pasir Pogor, Kecamatan Sindangkerta terlantar di Malaysia.
Kepala Seksi Penempatan dan Perluasan Kerja pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KBB, Sutrisno mengatakan, saat ini kondisi TKI itu tengah mendapat perawatan medis dan diamankan Kepolisian setempat.
“Kita akan upayakan kepulangan Mimin. Namun untuk saat ini kondisi di Malaysia masih lockdown sampai tanggal 9 Juni 2020 mendatang,” ujarnya, Kamis (28/05/2020).
Sutrisno menyebut, berdasarkan informasi yang diperoleh, Mimin Mintarsih berangkat menjadi TKI pada bulan Maret 2020 dengan status ilegal.
Sejauh ini, Disnaker KBB langsung melakukan koordinasi dengan Konsulat Balai (kantor) Polis Pasir Gudang Johor Malaysia. Selain itu, pihaknya pun melakukan komunikasi dengan Kemenlu dan Kemenakertrans RI.
“Kita belum tahu kronologisnya bagaimana, lalu pekerjaanya pun bagaimana juga kita tidak tahu. Dari hasil penulusuran, Mimin diberangkatkan oleh salah satu Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) di Bekasi,” tandasnya.
Sementara itu, Kadisnakertrans KBB, Iing Solihin mengatakan, pihaknya tidak mengetahui jumlah pasti TKI ilegal yang berada di Negara Jiran Malaysia.
“Kita tidak tahu berapa jumlah pastinya saat ini, karena mereka berangkat secara ilegal,” katanya.
Ia mengimbau agar masyarakat berpikir ulang untuk mengadu nasib di luar negeri tanpa keterampilan dan dokumen resmi, untuk mencegah masalah di kemudian hari. “Yang pasti jangan nekat pergi ke luar negeri tanpa skill dan dokumen yang resmi,” pungkasnya.
Sebelumnya, TKI asal KBB bernama Sunara terjebak di negeri Jiran Malaysia. Hal itu diketahui setelah video pendek miliknya viral, setelah tersebar luas di kalangan masyarakat melalui pesan WhatsApps, Rabu (8/4/2020). (Baca Juga: DERITA TKI..!! Dear Bupati KBB, Tolong Pulangkan TKI yang Terjebak di Malaysia)
Dalam video itu, Sunara meminta Pemkab Bandung Barat dapat membantunya pulang ke Indonesia. Ia mengaku khawatir dengan kondisi keluarganya di Indonesia.
(kro)