News

Anak Tenaga Medis Covid-19 Dapat Kemudahan Masuk SMA Negeri

Radar Bandung - 09/06/2020, 13:20 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Anak Tenaga Medis Covid-19 Dapat Kemudahan Masuk SMA Negeri
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil

Anak Tenaga Medis Covid-19 Dapat Kemudahan Masuk SMA Negeri

RADARBANDUNG.id- Pemprov Jabar mengapresiasi tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di pandemi COVID-19 dengan memberikan kuota khusus bagi keluarganya dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK Tahun 2020/2021.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Mulai Juli, SPP SMA/SMK Gratis

“Ini sebagai rasa terima kasih kami (Pemprov Jabar) kepada mereka-mereka yang (bekerja) di garda depan melawan COVID-19, yaitu tenaga kesehatan,” ungkap Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

“Minimal kami apresiasi (tenaga kesehatan) selain dalam bentuk insentif, adalah kemudahan dalam PPDB bagi anak-anak atau keluarganya dalam PPDB. Kebijakan ini sudah kami putuskan,” terangnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Ungkap Sekolah di Jabar Baru Akan Kembali Dibuka Januari 2021 

Sekretaris Dinas Pendidikan Jabar Wahyu Mijaya, menyatakan, kuota keluarga nakes Jabar yang bertugas menangani pandemi COVID-19 adalah dua persen dari total PPDB di masing-masing sekolah negeri di Jabar.

Dua persen kuota untuk keluarga nakes tersebut masuk ke dalam jalur afirmasi, baik pada PPDB SMA maupun SMK.

Baca Juga: Tambah 847 Kasus Baru, Total 32.033 Orang Positif Covid-19 di Indonesia

“Jabar memberikan (kuota) afirmasi sampai 20 persen, dua persen (di antaranya) untuk (keluarga) tenaga kesehatan,” kata Wahyu.

“Contohnya, misal sekolah itu satu kelas 36 siswa, maksimal SMA itu 12 kelas dalam satu angkatan, berarti (menerima) sekitar 400 orang, nah maksimal (kuota keluarga nakes) itu delapan orang. Di lokasi lain, bisa jadi tidak maksimal di 12 kelas, jadi tergantung penerimaan di masing-masing sekolah tersebut,” tuturnya.

Baca Juga: Larangan Mudik Dicabut! Setiap Orang Boleh Bepergian Antarwilayah

Wahyu pun menegaskan, nakes yang dimaksud yakni dokter, perawat, tenaga laboratorium kesehatan (labkes), supir ambulans, yang bekerja di rumah sakit rujukan COVID-19 dan labkes yang ditunjuk, serta di fasilitas isolasi mandiri yang ditunjuk.

“Dan (nakes) yang (bekerja) di rumah sakit rujukan pun, hanya tenaga kesehatan yang bertugas menangani COVID-19. Jadi nanti dari kepala/direktur rumah sakit ada surat yang menyatakan bahwa yang bersangkutan betul tenaga kesehatan yang menangani COVID-19,” kata Wahyu.

Baca Juga: 11 Kab/Kota di Jabar Masuk Zona Kuning Covid-19, Ini Daftarnya 

Terkait persyaratan pendaftaran, Wahyu menegaskan bahwa keluarga nakes tersebut tetap harus memenuhi seluruh persyaratan seperti pendaftar lain. “Serta meng-upload (surat) keterangan dari tempat kerjanya (nakes) itu,” ujarnya.

Di tengah pandemi global COVID-19, PPDB Jabar Tahun 2020/2021 sendiri sepenuhnya digelar secara dalam jaringan (daring) atau online, berbeda dari sebelumnya dengan sistem daring dan luar jaringan (luring).

Baca Juga: Ridwan Kamil: 15 Kab/Kota di Jabar New Normal, 12 PSBB, Ini Daftar Lengkapnya

Pelaksanaan PPDB Tahun 2020/2021 Jabar sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 44 Tahun 2019 dan Peraturan Gubernur (Pergub) Jabar Nomor 37 Tahun 2020 tentang PPDB pada SMA/SMK/SLB.

Berdasarkan regulasi tersebut, ada empat jalur pada PPDB SMA yakni jalur zonasi, prestasi, afirmasi, dan perpindahan orang tua. Untuk PPDB SMK hanya tiga, yakni prestasi, afirmasi, dan perpindahan orang tua. Sementara untuk SLB disesuaikan dengan jenis kebutuhan dari siswa.

Ada dua tahapan dalam PPDB Jabar tahun ini. Tahap pertama untuk jalur prestasi, jalur afirmasi, dan jalur perpindahan yang akan dilaksanakan pada 8-12 Juni 2020. Sedangkan tahap kedua untuk jalur zonasi pada 25 Juni-1 Juli 2020.

(ysf)


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.