RADARBANDUNG.id- Oase yang melegakan bagi penggemar bola di tengah kondisi sulit akibat pandemi Covid-19.
Mereka bisa menyaksikan lagi aksi Lionel Messi, Eden Hazard, dan para bintang La Liga Spanyol lain.
Ya, setelah vakum tiga bulan, La Liga akan kembali berputar dini hari nanti WIB. La Liga jadi kompetisi elite Eropa berikutnya yang kembali diputar dini hari nanti WIB.
Hanya, sama dengan Bundesliga, laga di kompetisi strata teratas Spanyol itu diselenggarakan secara tertutup. Tanpa penonton.
Selain itu, semua personel tim harus mematuhi protokol kesehatan. Hal tersebut bertujuan menekan persebaran pandemi Covid-19 yang masih merajalela.
Namun, musim ini tetap berpeluang dihiasi penonton. Meski, tidak semua penjuru stadion bisa diisi.
Seperti dilansir AS, Presiden La Liga Javier Tebas mengatakan bahwa setidaknya awal bulan depan suporter bisa menyaksikan pertandingan di stadion. Atau mulai jornada ke-33.
”Jumlah penonton yang hadir pun dibatasi. Maksimal 30 persen dari kapasitas stadion,” kata Tebas.
Jika wacana menghadirkan penonton ke stadion dalam waktu dekat terwujud, La Liga jadi pionir untuk itu di antara liga elite Eropa. Dan, sistem tersebut bakal terus diberlakukan hingga setidaknya musim depan. Sembari terus memantau perkembangan positif dari pandemi Covid-19.
”Saya tidak akan beristirahat hingga musim ini benar-benar tuntas. Juga, selalu mendukung mereka yang telah menjalankan protokol dengan serius demi musim ini bisa dilanjutkan,” lanjut Tebas.
Covid-19 memang sudah mereda di Spanyol. Selasa lalu (9/6) bahkan tercatat tidak ada kasus maupun penularan baru.
Di hari yang sama kabinet Spanyol menyetujui dekrit pemberlakuan normal baru di negara tersebut. Dekrit itu akan diberlakukan jika keadaan bahaya atau state of alarm berakhir pada 21 Juni nanti.
Di Spanyol ada tiga kategori situasi darurat. Yaitu, kondisi bahaya, kondisi gawat, dan kondisi perang. State of alarm diberlakukan sejak pertengahan Maret, ketika Covid-19 baru muncul di negara tersebut.
Dalam situasi itu, pemerintah bisa membatasi keberadaan orang maupun kendaraan di waktu tertentu; membatasi penggunaan dan konsumsi barang-barang tertentu; mengambil alih sementara pabrik, industri, dan tempat komersial lainnya; serta berbagai kebijakan lainnya.
“Dekrit (normal baru) tersebut akan diterapkan sampai pemerintah mendeklarasikan bahwa krisis telah selesai,” ujar Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa seperti dikutip Elpais.
Dengan kata lain, yaitu ketika pandemi sudah terkontrol. Atau, sudah ada obat maupun vaksin untuk mengatasi virus SARS-CoV-2.
Juru Bicara Pemerintah Maria Jesus Montero menegaskan bahwa kontrol tiap penduduk tidak boleh kendur dalam situasi normal baru nanti. Setiap pencegahan tetap harus dilakukan.
Mereka juga tidak boleh berbuat seenaknya dan berpikir bahwa situasi sudah aman dan pandemi telah berakhir. Total ada 289.046 kasus penularan di Spanyol dan 27.136 kematian.
Berdasar dekrit normal baru, penggunaan masker wajib di ruang publik yang tertutup saat kebijakan jaga jarak 1,5 meter tidak bisa diterapkan. Penduduk yang tidak memakai masker akan dikenai denda EUR 100 atau setara dengan sekitar Rp 1,6 juta.
Dekrit itu juga membuka kemungkinan mengatur penggunaannya di udara terbuka. Namun, penerapan pembatasan dan langkah-langkah akan jatuh ke otoritas regional, yang mendapatkan kembali kendali atas proses deeskalasi di bawah tahap 3, tahap akhir dari proses deeskalasi coronavirus pemerintah pusat.
Kebijakan lainnya terkait penggunaan masker, jaga jarak, dan berbagai hal yang lebih spesifik diserahkan ke pemerintah daerah masing-masing.
“Dalam situasi normal baru nanti, tidak ada kontrol dari pusat,” terang Montero.
Sementara itu, Kepulauan Belearic, Spanyol, bakal mulai menerima turis mulai 15 Juni.
Sekitar 6 ribu turis asal Jerman akan diperbolehkan berkunjung tanpa karantina 14 hari lebih dulu. Itu adalah proses uji coba sebelum Spanyol membuka diri untuk turis internasional secara terbuka pada 1 Juli nanti.
(jpc)