Blusukan ke Pasar Lembang, Ini Pesan Ridwan Kamil buat Pedagang dan Pengunjung
RADARBANDUNG.id, LEMBANG- Gubernur Jabar Ridwan Kamil meninjau penerapan protokol kesehatan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Pasar Panorama Lembang, Kab. Bandung Barat, Minggu (14/6/2020).
Baca Juga: Face Shield Jadi Tren Baru Cegah Corona Saat Berwisata di Lembang
Ridwan Kamil menilai, protokol kesehatan AKB sudah berjalan baik, seperti pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan sebelum masuk area pasar.
“Hampir 100 persen semua (pedagang dan pembeli) memakai masker. Tadinya ekspektasi saya agak rendah, tapi alhamdulillah luar biasa,” kata Ridwan Kamil.
Baca Juga: Aa Umbara: PSBB Bandung Barat Tidak Diperpanjang
Ia meminta kepada Bupati Bandung Barat, Aa Umbara dan pengelola pasar untuk konsisten mengawasi penerapan protokol kesehatan selama AKB. Salah satunya, intens menginformasikan protokol kesehatan kepada pengunjung dan pembeli melalui pengeras suara yang terdapat di pasar.
“Ada pengeras suara untuk terus mengingatkan karena satu atau dua (pedagang atau pembeli) ada yang tidak disiplin. Tinggal musalanya belum, tadi. Tinggal diatur pakai selotip untuk tanda jaga jarak. Kalau itu sudah semua fasilitas saya kira sudah baik,” ucapnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Pembukaan Mal di Jabar Kemungkinan Minggu Depan, Tempat Hiburan Malam Nanti Dulu
“Untuk pedagang saya imbau pakai sarung tangan, karena ada serah terima uang fisik atau pegang-pegang benda lainnya yang punya potensi yang tidak terkontrol,” imbuhnya.
Menurut Ridwan Kamil, kedisiplinan masyarakat dalam terapkan protokol kesehatan di pasar tradisional harus juga disertai dengan tes masif secara berkala, sebagai langkah antisipatif.
Baca Juga: PSBB Kota Bandung Berlanjut, tapi Mal Sudah Boleh Buka Mulai Senin
“Pembatasan pengunjung bisa diatur pengelola pasar. Dan per hari ini pengunjung tidak terlalu padat, saya lihat juga tadi orang duduk untuk makan juga dia sudah mengatur jarak sendiri,” katanya.
“Saya titip juga ke Pak Bupati agar dua minggu sekali atau sebulan sekali disidak dengan rapid test, supaya tidak kecolongan,” tambahnya.
Baca Juga: PSBB Jabar Resmi Diperpanjang Hingga 26 Juni
Kepala Pengelola Pasar Panorama Lembang Adithya menyatakan, penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan sebulan lalu dan merujuk pada imbauan pemerintah. Mulai dari pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, cek suhu, pakai sarung tangan, sampai alur keluar-masuk pengunjung.
“Kita batasi juga pembatasan operasional sesuai dengan aturan pemerintah. Tapi untuk saat ini, (jam operasional) sampai jam empat (sore) dari pagi. Juga kita sediakan ada delapan titik tempat cuci tangan,” aku Adithya.
Baca Juga: Tempat Wisata di Bandung Barat Sudah Boleh Buka
“Jadi, ketika memang tidak melakukan protokol kesehatan dengan baik, maka tidak kami izinkan masuk ke Pasar Panorama Lembang. Seperti ketika pengunjung atau pedagang tidak menggunakan masker maka kita akan memberikan arahan untuk kembali lagi atau pulang,” imbuhnya.
Menurut Adithya, Pasar Panorama Lembang telah menerapkan sif berjualan. Dengan begitu, pedagang yang berjumlah 2.000 tidak berjualan bersamaan.
“Jadi, untuk pedagang yang basahan itu dari subuh sampai pukul 10 atau 11. Nah, untuk pedagang yang keringan atau pakaian itu dari pukul 9. Jadi, walaupun jumlah pedagang kami ada 2.000 lebih tapi tidak semuanya berdagang dalam satu waktu,” katanya.
“Sementara ini setelah kita lihat memang pengunjung itu hanya 1.000-an, jadi berkurang. Tetap kita batasi pengunjungnya tapi kita batasi di parkir, ketika terlihat di dalam sudah terlalu penuh maka kita akan tutup pintu parkirnya, pembatasan pengunjungnya seperti itu,” tambahnya.
Guna cegah penularan COVID-19, kata Adithya, pihaknya sudah melaksanakan tes masif kepada 30 persen pedagang.
“Di pasar kita juga sudah melalui rapid test dan alhamdulillah dari sampel 30 persen pedagang yang kita tes hasilnya semua negatif (nonreaktif). Jadi, penerapan PSBB atau protokol kesehatan yang kita lakukan selama ini cukup efektif,” katanya.
(ysf)