Penularan Virus Corona Melalui Udara Dimungkinkan Terjadi di Ruang Isolasi, Bukan Ditempat Umum
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Pakar Epidemiologi, yang juga staf pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unpad, Prof. Bony Wiem Lestari menjawab sekaligus meluruskan isu yang beredar di masyarakat bahwa COVID-19 dapat ditularkan melalui transmisi udara.
Baca Juga: Prediksi Pakar, 1 Bulan ke Depan Data Positif Covid-19 di Jabar Masih Akan Naik
Menurutnya, WHO selalu mengupdate berbagai informasi terkait penularan COVID-19 dan bagaimana protokol kesehatan itu dijalankan di seluruh dunia.
Dia menegaskan, penularan melalui udara dimungkinkan terjadi di fasilitas kesehatan seperti ruang isolasi.
Baca Juga: Hegarmanah Akan Ditutup 14 Hari, Warga Sekitar Secapa TNI AD Wajib Rapid Test Covid-19
“Metode transmisi airborne hanya dimungkinkan terjadi di setting (tempat) yang spesifik, bukan di tempat umum,” tegasnya.
Bony menuturkan, saat ini WHO masih belum menemukan bukti bahwa penularan melalui udara ini dapat terjadi di tempat- tempat yang lain. Sementara penelitian valid masih belum keluar, maka pemerintah masih menggunakan protokol kesehatan WHO yang lama.
Baca Juga: Polisi Pengawal Wali Kota Bandung Terpapar Corona
“Penelitian yang ada sejauh ini masih di setting kesehatan seperti ruang isolasi,” sebutnya.
Dari informasi ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kewaspadaan harus ditingkatkan terutama di fasilitas kesehatan COVID-19 yang terdiri dari Ring 1, Ring 2, Ring 3. Hal ini menjadi peringatan bagi tenaga medis seperti dokter, perawat, maupun oleh keluarga terdekat pasien.
Baca Juga: 1.262 Positif COVID-19 di Secapa AD, Ridwan Kamil Minta Maaf
“Kapan tenaga medis harus pakai masker surgical, N95, APD Level 3 misalnya. Ini betul -betul memperingatkan teman- teman kesehatan harus disiplin menegakkan protokol kesehatan untuk perlindungan dirinya,” sebutnya.
Meski begitu, WHO juga memperingatkan masyarakat harus sangat berhati- hati berada di tempat dalam ruangan (indoor), banyak orang, dan ventilasi udaranya jelek. “Ada potensi munculnya outbreak (wabah),” sebut Bony.
(ysf)
