544 Ribu Orang di Jabar Jatuh Miskin Akibat Covid-19
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data 544,3 ribu jiwa warga Jabar jatuh miskin dimasa pandemi Covid-19.
Berdasarkan data BPS, penduduk miskin Jabar per Maret 2020 menjadi 3,92 juta jiwa atau 7,88% dari total populasi di Jabar. Jumlah itu tercatat naik 1,06% atau bertambah 544,3 ribu orang dari data September 2019 sebanyak 3,38 juta jiwa.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan angka statistik sebenarnya tidaklah mengejutkan. “Tidak kaget (dengan penambahan angka penduduk miskin), oleh Covid-19 semua terdampak,” ujar Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (16/7/2020).
“Jadi (masyarakat) miskin baru itu dia datang dari (wilayah) perbatasan. Kan dulu (angka penduduk) miskin 25 persen, rawan (miskin) itu di 40 persen. Gara-gara Covid-19 jatuh ke kelompok (miskin) itu,” ungkapnya.
Baca Juga: Nyata! Gelombang PHK Sudah Mulai Terjadi, Pemerintah Tolong Dengarkan Saran Ketum FSPI
Untuk mengatasinya, ada sejumlah instrumen yang dianggap bisa menekan laju pertumbuhan kemiskinan, atau paling tidak, bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
Dua di antaranya, bantuan sosial dari pemerintah pusat hingga daerah dan program padat karya.
Baca Juga: Corona, 1,9 Juta Orang di Indonesia Jadi Pengangguran
Ia mengklaim sudah 50 ribu orang warga yang masuk kategori miskin dipekerjakan melalui pembangunan padat karya di desa sejauh ini.
Selama Covid-19, dengan dana belanja pemerintah hingga Desember 2020 mereka bisa hidup menjadi karyawan atau buruh.
“Jadi itu strategi kedua yang jatuh (warga kelompok miskin baru), agar diserap untuk proyek padat karya. Minimal yang padat karya. itu salah satu yang konkrit,” tandasnya.
(bbb/ysf)