RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Akhir pekan lalu, dunia dikejutkan oleh beredarnya berita penghapusan Palestina dari Maps oleh Google. Selain hilangnya Palestina dari Maps, eksistensi negara dan masyarakat Palestina menjadi isu yang lebih penting untuk disuarakan agar setiap orang di Palestina mendapatkan haknya sebagai warga negara.
Apalagi, krisis ekonomi terberat sedang dihadapi Palestina. Konflik puluhan tahun ditambah krisis ekonomi global akibat pandemi Covid-19 menambah penderitaan warga Palestina. Saat ini, Palestina masih harus berkutat dengan setengah populasinya yang terancam kelaparan akibat blokade Israel yang terus-menerus.
Di sisi lain bantuan untuk warga Bumi Syam itu masih tergolong minim. Ratusan penduduk masih memerlukan bantuan untuk bertahan di tengah kondisi yang tidak menentu. Sama seperti kebanyakan negara yang bertahan dari segi ekonomi dan sosial dalam menghadapi pandemi Covid-19, Palestina Juga berjibaku melindungi warganya.
Sebelum adanya pandemi Covid-19, sedianya jutaan warga Palestina hidup serba terbatas. Krisis air bersih dan listrik, hingga kekurangan kebutuhan pangan menimpa warganya. Adanya Covid-19 kian memperburuk krisis yang mereka alami.
Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ibnu Khajar menyampaikan, serangan ke rakyat Palestina telah berlangsung lama oleh zionis Israel. Sejak Itu pula, ACT berkomitmen mengirimkan bantuan kemanusiaan secara reguler kepada rakyat Palestina. Di tengah kondisi Ini, dia berharap rakyat Indonesia bisa ambil peran sebagai bangsa penolong, serta sebagai umat muslim yang peduli terhadap saudaranya.
“Palestina punya satu makna yang khusus dalam isu pelanggaran kemanusiaan terberat. Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan kita dan hari ini negara itu tidak pernah merasakan kemerdekaan. Dan yang mengagetkan Palestina dihilangkan petanya dari dunia. Kita ingin berusaha memberikan hak hidup bagi mereka sebagai manusia. Mereka berhak merasakan hal yang sama,” kata Ibnu dalam konferensi pers dan talkshow di Rabbani Holding, Rabu (22/7/2020).
Karenanya, Ibnu menilai, kepedulian untuk Palestina Ini perlu didukung oleh berbagai elemen masyarakat. Salah satunya produsen baju muslim asal Indonesia, Rabbani menyambung silaturahim dengan para penduduk Bumi Syam lewat bantuan kemanusiaannya.
Ibnu juga mengatakan, bantuan kemanusiaan yang dihimpun akan disalurkan melalui ACT dalam bentuk makanan siap santap Humanity Food Truck Palestina dan Sumur Wakaf Palestina. Lewat acara bertajuk “Solidaritas Rabbani untuk Palestina bersama ACT”, kolaborasi kemanusiaan ini diharapkan mampu meringankan krisis ekonomi yang melanda Palestina.
“Rencana ACT membuka kantor cabang di Palestina untuk memastikan bantuan kita sampai membantu mereka, bukan hanya karena salah kemanusiaan tapi untuk membantu mereka merdeka. Solidaritas dengan Rabbani juga kursi roda, air bersih, bahan bakar. Untuk bantuan pangan, insyaallah mengirim 10.000 ton logistik, dan alhamdulillah sekarang sedang pengerjaan dua sumur,” katanya.
Ibnu juga mengatakan, saat amanah kepedulian dari Rabbani dan pembeli setianya didistribusikan, Palestina diperkirakan sedang memasuki awal muslim dingin. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kebanyakan warga Palestina menghadapi musim dingin tanpa pesiapan dan persediaan makanan.
“Tidak banyak perusahaan yang mau budling untuk membantu Palestina. Maka ini lah yang kami sebut perusahaan dermawan yang mengajak karyawan, reseller, hingga konsumennya untuk mendukung kemerdekaan untuk Palestina. Bantuan yang disalurkan juga tentunya sangat berarti bagi warga Palestina dalam menghadapi musim dingin. Seperti laporan yang kami temu, kebanyakan dari mereka tinggal di tenda yang tidak layak dan tidak memiliki makanan untuk dimakan,” ujar Ibnu.
Sementara itu, Direktur Sales & Marketing Rabbani, Nandang komara menilai, Palestina merupakan negara penuh berkah, tempat risalah banyak diturunkan. Bahkan kemuliaan Palestina sebagai bagian dari Bumi Syam, Allah telah memilihnya sebagai tempat hijrah Nabi Ibrahim, tempat kelahiran Nabi Isa, dan tempat Isranya Nabi Muhammad SAW. Keistimewaan ini, kata Nandang, membuat Rabbani tergerak untuk menolong saudara di Palestina.
Nandang juga menilai, kemanusiaan tidak pernah mengenal tempat, waktu, dan batas negara. Dengan melihat kondisi Palestina sekarang ini, pihaknya ingin menyampaikan kasih sayang dan kepedulian kepada warga Palestina. Selain itu, sebagai bangsa yang dibantu daam proses merdekanya, Indonesia, sangat berutang budi dengan bangsa Palestina sebagai negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
“Sebenernya Allah bisa dengan mudah membebaskan Palestina dari cobaan ini. Tapi Allah memberikan jalan untuk kita agar bisa membantu sesama saudara muslim di bumi Syam. Betapa buruknya kita sebagai saudara seiman tak berada dalam upaya pembebasan ini,” kata Nandang.
Nandang mengakui, Rabanni sedianya sangat berhati-hati mencari lembaga yang bisa diajak kerja sama untuk menyalurkan donasi untuk warga Palestina ini. Namun dengan mempertimbangkan kredibilitas, ACT menjadi lembaga yang dipercaya untuk menyalurkan donasi ke Palestina.
“Kalau bisnis mengejar provit aja bisa cape, biar bisnis gak cape dan berkah,ya kita salurkan rezeki dijalan Allah dengan donasi untuk membantu, salah satunya bagi saudara kita di Bumi Syam,” ucapnya.
Sementara itu, kolaborasi ACT dan Rabbani turut didukung Fauzi Baadilla. Kecintaan aktor dalam film “Mengejar Matahari” itu pada kebaikan hati warga Bumi Syam membuat Fauzi tidak gentar untuk menginjakan kaki di sana. Fauzi rencananya ikut menyalurkan bantuan Rabbani dan ACT pada September atau Oktober mendatang.
“Insyaallah September atau Oktober kita berangkat ke Gaza, Palestina. Di waktu itu memasuki winter, makanya bantuan ini sangat dibutuhin. Aksi ini juga buat saya untuk menyadarkan diri. Mungpung Allah lagi ngasih kesempatan untuk berbuat kebaikan. Di sana juga terbuka mata hati saya, pikiran saya, kita bisa menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat kalau kita bantuin orang,” katanya.
Fauzi juga sempat berbagi pengalaman saat didaulat untuk membawa bantuan bagi pengungsi Suriah beberapa tahun silam. Dia bercerita, hatinya terenyuh ketika menerima langsung ucapan syukur pengungsi Suriah, yang berkali-kali mendoakan orang-orang Indonesia.
“Bahkan berkali-kali, anak-anak ini doain kita. Hati saya saat itu langsung merasa diiris-iris, remuk. Kita warga Indonesia didoain sama mereka yang dijanjikan surga sama Allah. Insyaallah mungkin doa orang-orang paling bersabar ini diijabah dan langsung menyentuh langit ketujuh. Penuh berkah. Intinya hadir di sana mengubah kehidupan saya,” ujarnya. (rls)