News

GTPP COVID-19 Jabar Imbau Kembali WFH di Perkantoran

Radar Bandung - 04/08/2020, 13:42 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (humasjabar)

GTPP COVID-19 Jabar Imbau Kembali WFH di Perkantoran

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Angka reproduksi efektif (Rt) COVID-19 di Jabar mengalami peningkatan di angka 1,05 selama seminggu terakhir.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan, hal itu jika merujuk pengetesan masif yang terus dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Jabar.

Meski begitu, pihaknya berupaya menekan angka Rt hingga di bawah satu.

Sudah lebih dari 160 ribu pengetesan metode PCR dilakukan

Menyoal uji usap (swab test) metode Polymerase Chain Reaction (PCR), Ridwan Kamil menjelaskan, sudah lebih dari 160 ribu pengetesan metode PCR dilakukan di Jabar, termasuk di beberapa institusi pendidikan kenegaraan.

“Total swab test kita ini terbanyak di luar DKI Jakarta. Gabungan antara tes yang dilakukan Gugus Tugas (Jabar) dan TNI yaitu sekitar 160 ribuan. Jadi kalau diperbandingkan terhadap provinsi-provinsi lain, maka pengetesan swab Jawa Barat adalah terbanyak dari seluruh provinsi,” ujar Ridwan Kamil yang juga Ketua GTPP Covid-19 Jabar dalam keterangan resminya, kemarin.

Fokus tes agresif COVID-19 di perkantoran

Ia menambahkan bahwa pihaknya saat ini fokus pada pengetesan agresif di perkantoran-perkantoran setelah ditemukan sejumlah kasus positif COVID-19.

“Kita terus melakukan aggressive testing, khususnya di perkantoran pemerintahan. Perintah agresivitas tes inilah yang menemukan keterpaparan kasus di banyak tempat, ada di Gedung Sate, ada di DPRD, ada di Kejaksaan,” tuturnya.

GTPP COVID-19 Jabar imbau kembali WFH diterapkan di perkantoran

Gugus Tugas Jabar juga merekomendasikan kepada instansi perkantoran untuk menerapkan work from home (WFH).

Menurut Ridwan Kamil, keterpaparan di perkantoran terjadi karena kurangnya ventilasi di ruangan, termasuk ruangan ber-AC, sehingga menjadi area yang mudah ditulari COVID-19.

Baca Juga: Ramai di Medsos, Kabar Gedung Sate Ditutup karena Ada ASN Positif COVID-19

“Work from home (WFH) menjadi rekomendasi kami. Karena dari kasus di perkantoran, mengindikasikan agar kantor-kantor rajin membuka jendela,” katanya.

Kasus keterpaparan di perkantoran, lanjut Ridwan Kamil, menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih meningkatkan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Baca Juga: 40 Pegawai di Gedung Sate Positif Covid-19, 17 PNS 23 Non PNS

Pasalnya, menurutnya, keterpaparan di perkantoran belum tentu murni terjadi di perkantoran (penularan internal), namun bisa disebabkan oleh perilaku karyawan yang tidak terkontrol saat berkegiatan di luar kantor (eksternal).

“Belum tentu COVID-19 itu ada di kantornya, (penularan) ini bisa saja karena perilaku dari karyawan atau staf yang sepulang kantor melakukan kegiatan yang tidak terkontrol (di luar kantor),” pungkasnya.

(ysf)