News

Haru Suandharu: Rasa Kebangsaan Rakyat Indonesia Sedang Terganggu

Radar Bandung - 26/08/2020, 14:26 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Anggota DPRD Jawa Barat, Haru Suandharu di Gedung Keadilan Jabar, Jalan Sukarno Hatta – Bandung.

Haru Suandharu: Rasa Kebangsaan Rakyat Indonesia Sedang Terganggu

INDONESIA saat ini tengah mengalami fase pencarian jati diri, sehingga ‘rasa’ kebangsaan rakyat Indonesia kerap terganggu.

Hal ini terbukti dengan gesekan-gesekan horizontal yang terjadi di masyarakat dan juga dengan adanya kelompok yang merasa ‘Pancasilais’.

Pernyataan ini diungkap dalam Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan oleh Anggota DPR Jawa Barat, Haru Suandharu, Selasa (25/8).

Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan adalah program yang telah lama dilaksanakan berkala oleh Legislatif sebagai pengokohan Pilar Kebangsaan pada warga negara Indonesia.

Hal ini dimaksudkan agar warga negara lebih memahami jati diri bangsa yang sudah disepakati oleh para founding father Bangsa.

“Negara kita adalah Negara yang ber-Ketuhanan, tapi mengapa ritual keagamaan seringkali dianggap sebuah kemunduran, lalu adanya ketimpangan sosial yang besar,” ujar Haru Suandharu di Gedung Keadilan Jabar, Jalan Sukarno Hatta – Bandung.

“Hoax merajalela seiring berkembang pesatnya dunia digital tanpa diiringi budaya literasi yang baik sehingga gelombang globalisasi yang membuat akulturasi dan pertukaran budaya menguat,” lanjut Haru Suandharu.

Pancasila yang disahkan secara hukum pada 18 Agustus 1945 merupakan gentlemen’s agreement antara Nasionalis Islam dan Nasionalis Sekularis.

Tokoh-tokoh Islam bersepakat mengeluarkan tujuh kata dalam Piagam Jakarta yaitu “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya”.

“Agar aspirasi saudara kita dari agama lainnya bisa diakomodir,” ucap Haru Suandharu.

“Indonesia memang bukanlah negara agama maupun negara sekuler, tetapi negara ber-Ketuhanan,” tambahnya.

Menanggapi pernyataan itu, sejumlah peserta mengungkapkan hal senada.

Bahwa apa yang dilakukan selama ini dengan menjadi seorang muslim yang baik adalah implementasi dari Pancasila itu sendiri.

Acara ini sendiri dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat dengan para peserta yang jumlahnya terbatas.

Sebagai bentuk kepatuhan terhadap imbauan pemerintah, selain itu untuk menghindari penularan Covid-19.

Baca Juga: 50 Sekolah Ikut Cerdas Cermat Tentang Kebangsaan 

Di akhir sesi diadakan tanya jawab antara Ketua Fraksi PKS Jabar ini dengan para peserta yang terdiri dari Perkumpulan Pemuda di Jawa Barat.

Mereka menginginkan acara seperti ini terus dilakukan agar kaum milenial lebih memahami pilar bangsa dan lebih mencintai Indonesia.

(mur)