Ridwan Kamil-Aa Gym Merespons Pembakaran Al-Qur’an di Norwegia dan Swedia
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Gubernur Jabar, Ridwan Kamil merespons pembakaran kitab suci Al Quran di Norwegia dan Swedia.
Ridwan Kamil kutuk keras pembakaran Al Quran
“Menyesalkan dan mengutuk keras terjadinya provokasi pembakaran dan perobekan Kitab Suci Al Quran di Norwegia dan Swedia,”tulis Ridwan Kamil di akun Instagramnya @ridwankamil, Rabu (2/9).
Ridwan Kamil menyatakan, semakin modern peradaban manusia, semestinya semakin beradab pula dalam menyelesaikan perbedaan-perbedaan pandangan, ideologi dan keyakinan. Bukan sebaliknya.
“Al Quran itu harus dimuliakan dengan dibaca, dipelajari dan diamalkan. Itu pula saya yakini cara pandang penganut agama lainnya terhadap kitab sucinya,” lanjutnya.
Ridwan Kamil pun meminta pemerintah Swedia dan Norwegia menyelesaikan isu tersebut secara baik dan bisa menjaga kondusifitas global agar dunia selalu damai dan situasi geopolitik dunia tidak semakin panas.
“Mari kedepankan dialog dan saling menghormati jika ingin dihormati,” tulisnya.
Aa Gym Mengajak masyarakat muslim Indonesia tak mudah tersulut emosi
Terpisah, KH Abdullah Gymnastiar yang akrab disapa Aa Gym juga memberikan respons.
Aa Gym meminta masyarakat muslim di Indonesia untuk tidak mudah tersulut emosi.
Masyarakat yang beradab, dikatakan Aa Gym, memiliki adab dalam menyikapi perbedaan.
“Seyogyanya masyarakat beradab itu memiliki adab menyikapi perbedaan. Sangat disayangkan dan sangat disesalkan perbuatan yang sangat tercela yakni membakar Al Quran,” ungkap Aa Gym di Lembang, Bandung Barat, Rabu (2/9/2020).
Menurut Aa Gym, insiden tersebut bukanlah solusi dari aksi protes anti-Islam.
Ia menilai, hal itu hanya akan menambah masalah yang lebih besar.
“Pembakaran Al Quran sama sekali tidak menjadi solusi selain menambah masalah baru,” tegasnya.
Meskipun tersakiti atas aksi itu, Aa Gym meminta umat muslim tidak tersulut emosi, hingga terjadi kisruh.
Ia juga mengajak masyarakat muslim Indonesia mengambil sikap yang lebih damai.
“Diimbau umat Islam menyikapi perbuatan ini tetap dengan akhlak yang Islami, tidak dengan emosional yang menambah masalah baru,” pungkasnya.
Kerusuhan pecah
Sementara itu, kerusuhan terjadi Jumat (28/8) di Kota Malmo, Swedia Selatan.
Sedikitnya 300 orang mengelar protes usai terjadinya pembakaran salinan Al Quran di kota tersebut.