RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Kita Indonesia (AKI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (7/9). Aksi tersebut menolak Deklarasi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Bandung.
Koordinator aksi, Fadhol mengatakan, pihaknya memertanyakan gerakan yang dilakukan KAMI. Ia menilai, bukan lagi sebagai gerakan moral tapi sudah menjurus ke politik.
“Kami sadar akan hukum dan sadar akan kepentingan siapa di balik semua ini. Karena jika KAMI mengatasnamakan gerakan moral, ini justru ada indikasi gerakan makar. Yang jadi pertanyaan kita apakah murni gerakan moral atau gerakan politik,” ucapnya.
Indikasi adanya gerakan makar, kata Fadhol, terlihat dari adanya tuntutan dari sejumlah tokoh KAMI untuk menyelenggarakan Sidang Istimewa MPR yang menginginkan penurunan pimpinan negara, dalam hal ini presiden.
Ia menerangkan, secara prosedur hukum melalui amandemen Undang-Undang Dasar 1945, dengan sistem presidensial yang dianut negara kita, tidak serta merta bisa menurunkan seorang presiden
“Artinya secara konstitusi mekanisme pelengseran presiden itu sudah diatur. Salah satunya bahwa presiden itu bisa dilengserkan bila adanya penghianatan terhadap negara dan tindak pidana korupsi,” tuturnya.
“Jadi KAMI jangan mengatasnamakan kepentingan rakyat. Itu sudah jelas bahwa gerakan itu hanya kepentingan politik dengan dalih kepentingan rakyat,” pungkasnya.