RADARBANDUNG.id- AKHLAK mulia Rasulullah SAW menjadi pijakan utama Syekh Ali Jaber dalam bersikap.
Berani meminta maaf meskipun tidak salah. Selalu melindungi dan menyayangi orang yang berbuat jahat sekalipun.
“Saya ingin mengikuti anjuran Rasulullah untuk tidak membenci meski orang itu sudah berbuat jahat. Saya sangat yakin kejadian Lampung, 13 September 2020 adalah takdir Allah,” kata Syekh Ali dalam live streaming kanal YouTube miliknya, Jumat (18/9).
Syekh Ali Jaber yakin, dibalik kejadian ini ada hikmah yang bisa ia ambil maupun Alfin Andrian. Bagi Syekh Ali kejadian ini justru menambah rasa cinta kepada Indonesia dan masyarakat.
Ia juga berharap Alfin bisa mengambil hikmah dengan memperkuat imannya, semakin cinta terhadap ulama dan Indonesia.
Ingin menunjukkan kasih sayangnya kepada AA, Syekh Ali memberikan kado terbaik berupa bendera Merah Putih untuk penusuknya tersebut.
“Kado bendera Merah Putih ini saya berikan kepada AA. Anda bisa menerimanya, boleh juga menolak. Bendera ini maknanya sangat dalam bagi saya,” ujarnya.
“Merah adalah lambang cinta, yang putih adalah cinta kedamaian, kesucian. Berdamailah untuk Indonesia, cintailah ulama karena mereka hanya menyampaikan yang terbaik bagi umat,” sambungnya.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Tak Percaya Penusuknya Gila, “Dia Sangat Terlatih”
Syekh Ali Jaber menegaskan, tidak ada niat buruk dalam perjuangannya menghadirkan 1 juta penghafal Al-Qur’an Indonesia.
Selama 12 tahun menjadi WNI, membuat Syekh Ali berusaha memberikan sesuatu yang terbaik untuk Indonesia.
Baca Juga: Tak Terkait Teroris, Alfin Menusuk Syekh Ali Jaber karena Terganggu Ceramah
“Warna merah bendera ini karena saya bagikan rasa cinta kepada AA dan keluarga. Warna putihnya saya membagikan rasa kesucian dan kedamaian. Mudah-mudahan AA diampuni oleh Allah SWT dan bisa membangkitkan imanmu, untuk betul-betul menjadi orang yang saleh.menjadikan keluarga mu bahagia dunia maupun akhirat,” tuturnya.
(esy/jpnn/rb)