RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Kemendikbud mengagas program Belajar dari Rumah. Program ini harus diiringi dengan pembahasan pendidikan gizi.
Ini merupakan bagian upaya penerapan konsumsi pangan sehat dan gaya hidup aktif untuk melalui masa pandemi.
Hal ini terungkap melalui kegiatan webinar Gerakan Nusantara (Gernus) bertema ‘Menjadi Orang Tua Tangguh di Era Adaptasi Kebiasaan Baru” bersama lebih dari 700 guru dan orang tua dari sekolah-sekolah dasar di wilayah DKI Jakarta, yang dihelat PT Frisian Flag Indonesia (FFI).
Dalam situasi yang mengutamakan pertimbangan kesehatan dan keselamatan semua, dunia pendidikan menghadapi tantangan pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar bagi siswa, orangtua serta guru termasuk pendidikan gizi.
Literasi gizi kian penting untuk dipelajari
Literasi gizi semakin penting untuk dipelajari, dipahami dan diterapkan siswa di sekolah sebagai bagian dari pola konsumsi pangan sehat dan gaya hidup aktif yang diperlukan bangsa Indonesia untuk melalui masa pandemi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim, mengatakan, program Edukasi Gizi sangat penting, peran ini harus diambil secara maksimal oleh orang tua.
“Orang tua adalah sentral di dalam pendidikan anak. Inilah saatnya semua komponen pendidikan, orang tua, guru dan siswa berkolaborasi mencoba hal baru, banyak tanya, banyak coba dan banyak karya,” ucap Nadiem dalam siaran pers, Senin (28/9/2020).
Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha BPOM RI, Dewi Prawitasari menyatakan, upaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Kesehatan melalui sosialisasi keamanan pangan kepada anak-anak harus dilakukan semua pihak.
Hal itu guna menyikapi partisipasi aktif korporasi dalam meningkatkan kesadaran akan pola konsumsi pangan sehat dan gaya hidup aktif.
Kesadaran untuk menjaga kesehatan adalah sebuah perilaku yang harus ditanamkan kepada anak-anak sejak pendidikan dini.
Saat di sekolah, guru adalah role model, dan saat anak-anak pulang, maka orang tua menjadi role model ini.
“Pengetahuan dan perilaku yang sadar pangan aman akan membentuk generasi yang sehat dan siap membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan bermartabat,” ucap dia.
Gernus telah menjangkau 2.520.774 siswa
Diluncurkan pertama kali tahun 2013, hingga saat ini Gernus telah menjangkau 2.520.774 siswa dan 4.886 guru di 4.806 Sekolah Dasar di Indonesia.
Serta mengedukasi tentang pola konsumsi pangan sehat dan gaya hidup aktif di lingkungan sekolah dasar serta membiasakan minum susu setiap hari.
Gernus adalah salah satu realisasi komitmen FFI membangun keluarga kuat Indonesia melalui produk-produk bernutrisi berbasis susu.
Program terselenggara hasil bekerjasama kalangan akademisi dan para ahli, di antaranya Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (PKGK FKMUI).