News

Perkuat Ekosistem SMK, Ditjen Pendidikan Vokasi Bersinergi dengan GSM

Radar Bandung - 02/10/2020, 00:27 WIB
OR
AY
Oche Rahmat, Ali Yusuf
Diedit oleh Redaksi
Workshop Penguatan Eksosistem SMK Melalui Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dari 30 September sampai 2 Oktober 2020 di Kaliurang, Yogyakarta. Foto Humas

RADARBANDUNG.id – Kemendikbud melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menyelenggarakan program Workshop Penguatan Eksosistem SMK Melalui “Gerakan Sekolah Menyenangkan” (GSM).

Kepala Balai Besar/Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV/ BPPMPV) mengikuti workshop ini bersama Kepala SMK.

Untuk mendukung ekosistem pendidikan yang positif dalam menyiapkan peserta didik SMK yang berkarakter dan sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).

GSM gerakan perubahan dari akar rumput

GSM gerakan perubahan dari akar rumput bersama guru dan masyarakat untuk mentransformasi sekolah menjadi tempat siswa mengeluarkan bakat.

Juga passion, penalaran dan talenta terbaik mereka dengan pendidikan berdasarkan kodrat kebutuhan dan kenyataan.

Gerakan ini mempromosikan dan membangun kesadaran guru-guru, kepala sekolah dan pemangku kebijakan pendidikan.

Untuk membangun sekolah sebagai tempat yang menyenangkan untuk belajar ilmu pengetahuan dan bekal keterampilan hidup agar anak-anak bergairah menjadi pembelajar yang sukses dan mandiri.

Penggagas GSM pertama kali Muhammad Nur Rizal dan Novi Poespita Candra pada bulan September 2014 dan telah meningkatkan kualitas guru serta ekosistem pendidikan sekolah-sekolah pinggiran.

Sejauh ini, GSM telah menyebarkan pengaruh ke berbagai area, seperti Yogyakarta, Semarang, Tebuireng Jombang, Tangerang, hingga Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto menjelaskan, BBPPMPV/BPPMPV memiliki andil besar.

Karena berperan dari sisi hulu untuk penyiapan atau penguatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan bidang pendidikan vokasi.

Peran penting BBPPMPV/BPPMPV dalam pendidikan vokasi SMK

Wikan juga menyatakan, peran penting BBPPMPV/BPPMPV sebagai kawah candradimuka bagi para pendidik dan tenaga kependidikan satuan pendidikan vokasi.

“Kepala BBPPMPV/BPPMPV harus memiliki visi dan mindset sebagai agen perubahan,” ucap Wikan.

“Agar dapat menjadi motor penggerak lembaganya dalam menciptakan agen perubahan lembaganya maupun lembaga pendidikan, khususnya SMK,” katanya.

Menurutnya, menjalankan peran sebagai agen perubahan memerlukan perubahan mindset revolusioner, selayaknya CEO perusahaan besar yang terbuka dengan perubahan.

Wikan menekankan hal ini penting karena laju perkembangan industri sangat cepat dan memerlukan pendidik dan tenaga kependidikan yang selalu adaptif dengan perkembangan.

“Agar nantinya proses link and match satuan pendidikan vokasi dengan dunia industri berjalan sustain dan selaras, maka peran pemimpin, baik kepala balai maupun kepala SMK harus memiliki visi dan mindset selayaknya CEO,” jelasnya.

“Kepala sekolah juga harus memiliki karakter kuat sebagai pembangun, sebagai motivator, innovator, organizing dan controlling dalam pelaksanaan pembelajaran SMK,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Wikan mengapresiasi kolaborasi antara Ditjen Vokasi dengan GSM yang menggelar workshop ini.

“Sinergitas pemerintah dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk penggiat pendidikan GSM merupakan keniscayaan,” ujarnya.

“Untuk mendorong perubahan ekosistem pendidikan yang mendukung terwujudnya link&match antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan industri,” tegasnya.

Workshop gagasan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dan pendiri GSM 

Sebagai informasi, workshop ini program gagasan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi bersama dengan Pendiri GSM.

Tujuannya, menginternalisasi tugas dan tanggung jawab kepala BBPPMPV/BPPMPV.

Sebagai pemimpin lembaga yang berfungsi mencetak dan meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan vokasi.

Baca Juga: Tingkatkan Peran LKP, Ditjen Pendidikan Vokasi Gelar PKSDM-LKP

Selain itu, peran Kepala SMK untuk menyiapkan peserta didik agar menjadi lulusan dengan karakter budaya kerja yang baik. Serta berkompetensi unggul melalui pengembangan ekosistem pendidikan yang lebih baik.

Gelaran workshop pada 30 September – 2 Oktober 2020 di Kaliurang, Yogyakarta