News

Liku-liku Perjuangan Reni Memburu Dokumen Sejarah Hidup Inggit Garnasih di Bandung

Radar Bandung - 01/10/2020, 15:40 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Liku-liku Perjuangan Reni Memburu Dokumen Sejarah Hidup Inggit Garnasih di Bandung
BERAWAL DARI SKRIPSI: Reni Nuryanti dan buku karyanya, Perempuan dalam Hidup Sukarno: Biografi Inggit Garnasih. (RENI NURYANTI FOR JAWA POS)

Siapa Menulis Kisah Hidupku dengan Jujur, Dia Akan Beruntung

SETELAH sempat putus asa, Reni Nuryanti mendadak dikontak cucu Inggit Garnasih dan mendapat setumpuk dokumen serta catatan. Penelitiannya diganjar penghargaan dan membawanya ke istana untuk bertemu presiden.

TAUFIQURRAHMAN, Jakarta, Jawa Pos

”SAYA berdoa suatu saat akan datang seseorang yang menuliskan kisah nenek saya,” ujar Tito Asmara Hadi, putra pertama Ratna Juami, anak angkat Inggit Garnasih, selepas meletakkan setumpuk dokumen tentang neneknya di hadapan Reni Nuryanti.

Ketika itu, Desember 2006, Reni baru tiga bulan sebelumnya menyelesaikan skripsi di Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta.

Karya ilmiah setebal 370 halaman itu mengkaji kisah cinta antara Inggit dan Soekarno yang ditulis Ramadhan Karta Hadimadja.

Namun, setelah karya ilmiah berjudul Dinamika Kehidupan Inggit Garnasih dalam Pergerakan Nasional Indonesia Tahun 1921–1943 itu rampung pun, Reni tetap belum puas.

Reni meyakini kisah Inggit Garnasih dan Soekarno tak berhenti sampai 1943

Dalam benaknya, kisah Inggit dan Soekarno tidak berhenti sampai 1943 ketika keduanya bercerai.

Bagaimanapun, Inggit adalah perempuan yang menemani dan ”membesarkan” Kus, sapaan akrab Soekarno, hingga menjadi seorang tokoh terpenting dalam sejarah Indonesia.

Apalagi, selepas 1943, Inggit seperti hilang dari sejarah.

Kebanyakan orang hanya mengingat bahwa Fatmawati yang mendampingi Soekarno saat masa-masa terberat kelahiran Republik Indonesia.

Reni yang menyelesaikan S-2 di Universitas Gadjah Mada pun ingin membawa karya ilmiahnya itu ke dalam format buku.

Tapi, jelas dia harus melengkapi datanya. Dan, itulah yang membawanya ke Bandung.

Siang itu, Tito menyerahkan sebuah buku kecil kepada Reni. Buku tersebut adalah kumpulan catatan pribadi pria bernama asli Tito Zeni Harmaen itu tentang sang nenek yang ditulisnya sendiri.

Sebagian besar kisah hidup didapatkan dari memorinya tentang sang nenek. Juga dari sang ayah, Asmara Hadi, dan sang ibu, Ratna Juami.

Ratna diadopsi Inggit sejak bayi. Satu anak angkat lainnya bernama Kartika

”Maka, saya serahkan buku ini. Nenek pernah berpesan, siapa yang menuliskan kisah hidupku dengan jujur, dia akan mendapatkan keberuntungan hidup. Semoga itu adalah Mbak Reni,” kata Tito seperti ditirukan Reni.

Ketika dihubungi Jawa Pos secara terpisah, Tito mengaku menyimpan dan merawat dokumen-dokumen tersebut sejak 1980.

Berikut barang-barang pribadi Inggit lain yang juga diamanahkan kepadanya. Termasuk catatan pribadi sang ayah, Asmara Hadi.

Saat Reni bertamu ke rumahnya pada Desember 2006 itu, Tito tidak ragu memercayakan penulisan kisah neneknya tersebut kepadanya.

”Naluri saja ya. Saya tahu Mbak Reni itu orang baik,” ungkap Tito.

Kisah Inggit-Soekarno mencuat lagi setelah pekan lalu akun Instagram Popstoreindo mengunggah surat nikah dan akta cerai keduanya.

Dua dokumen bersejarah itu ditawarkan Rp 25 miliar. Menurut Yulius Iskandar, founder Popstoreindo, pemilik dua dokumen tersebut Tito.

Baca Juga: Ahli Waris akan Serahkan Surat Cerai-Nikah Inggit-Soekarno ke Negara

Tapi, belakangan, perwakilan keluarga besar Inggit menemui Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Dalam kesempatan itu, mereka menyatakan untuk menyerahkan dua dokumen tersebut ke negara. Kompensasi kepada keluarga akan disesuaikan dengan regulasi yang berlaku.


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.