RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Tim pemeliharaan PDKB Jaringan UPT Bandung menerima laporan anomali hotspot pada klem terminal jumper konduktor SUTT 150 kV BDSLN – PNSIA penghantar 2 Tower 29 arah Tower 28 Fasa S (fasa tengah), Selasa (6/10).
Laporan tersebut Supervisor Har Jar ULTG Bandung Barat, Yadi Rachman sampaikan.
Dalam laporan anomali hotspot ini, Yadi menyebut dari hasil pekerjaan preventif berupa inspeksi level 2 pada jalur penghantar 150 kV BDSLN-PNSIA.
Yaitu pemeriksaan sambungan dan klem-klem terminal jumper konduktor menggunakan kamera thermograph telah menemukan anomali hotspot dengan suhu 94,4 derajat celcius pada tower 29 arah tower 28 Fasa S (fasa tengah) tepatnya pada klem terminal jumper konduktor.
Karena itu Tim Har Jar ULTG Bandung bagian barat berkoordinasi dengan Tim PDKB UPT Bandung dan membuat Work Order untuk menindaklanjuti perbaikan anomali ini.
Dalam komando Manager Bagian PDKB, Mubarok, Tim PDKB UPT Bandung mendapat instruksi melakukan Job Safety Analysis (Analisa Keselamatan Pekerjaan) pada titik anomali hotspot klem jumper konduktor SUTT 150 kV BDSLN – PNSIA II Tower 29 arah Tower 28.
Hasil analisa keselamatan pekerjaan menyimpulkan perbaikan anomali hotspot dapat terlaksana secara metode PDKB atau tidak adanya pemadaman listrik.
Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap dapat menikmati energi listrik pada saat pelaksanaan perbaikan hotspot.
Esokan harinya, Selasa (13/10) Tim PDKB Jaringan UPT Bandung beserta Tim Har Jar ULTG Bandung Barat melaksanakan kolaborasi pekerjaan perbaikan anomali hotspot SUTT 150 kV BDSLN – PNSIA II tower 29 arah tower 28 Fasa S (fasa tengah).
Baca Juga: Tingkatkan Konsumsi Energi Listrik, PLN Hadirkan SPKLU di Gedung Sate
Tim PDKB UPT Bandung dipimpin Pengawas Pekerjaan, Fani Supriyanto dan Pengawas K3 Windu Adi Prasetya.
Beserta 10 personil pelaksana dibantu Tim Har Jar ULTG Bandung bagian barat pimpinan Yadi Rachman beserta Pengawas Manuver dari Gardu Induk Panasia, Aditya Dwi Febara.
Baca Juga: PLN UPT Bandung Pelihara Gardu Induk Tegangan Tinggi Tanpa Padam
Pekerjaan perbaikan anomali hotspot mulai pukul 08.53 WIB dengan blok auto reclose pada GI Bandung Selatan serta GI Panasia dan berakhir pukul 11.49 WIB.
Pekerjaan dengan metode barehand (sentuh langsung) dengan akses ladder.
Personil PDKB memasuki area bertegangan dengan menggunakan Alat Pelindung Diri berupa pakaian konduktif lengkap dengan sarung tangan konduktif, kaos kaki konduktif dan sepatu konduktif berbahan serat nomex aramid dan serat baja yang mampu menahan tegangan hingga 765.000 Volt.
