RADARBANDUNG.id, SOREANG – Sebanyak 26 Kades (kepala desa) di Kabupaten Bandung yang berhasil membawa desanya berstatus mandiri mengikuti studi banding ke Badung, Bali.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandung, Tata Irawan mengatakan, studi banding para Kades ini merupakan program kerja DPMD, dengan dana APBD 2020.
Ke-26 Kades terbang ke Bali pada 25 hingga 28 Oktober.
“Program kerja kita sudah melampaui target RPJMD 2016-2021. Target desa mandiri kan 43 desa, sekarang sudah 85 desa,” ujar Tata via ponsel, Senin (26/10/2020).
“Beberapa desa sudah mendapat apresiasi pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Salah satu apresiasi, desa mandiri mendapat mobil Maskara,” imbuhnya.
Tujuan kunjungan, jelas Tata, untuk lebih mendorong seluruh desa agar berstatus mandiri.
Meski Kabupaten Bandung telah menyandang status desa mandiri terbanyak Jawa Barat sejauh ini, dan juga melebihi target RPJMD.
“Kabupaten Bandung jumlah desanya 270, yang berstatus mandiri 85 desa. Jadi, tujuan kita melakukan studi banding untuk mendorong semua desa bisa berstatus mandiri seperti Kabupaten Badung,” terangnya.
Tata memaparkan, pada 2019 lalu, ada 26 desa mandiri sementara pada tahun 2020 ada sebanyak 56 desa mandiri. Selain desa mandiri, 129 desa termasuk desa maju dan 85 desa berkembang.
Karena itu, sebagai apresiasi dan reward, 26 kades ikutserta dalam kegiatan studi banding ke Bali. Mengingat, semua desa di Bali, kata Tata, sudah berstatus mandiri.
“Yang mengikuti studi banding ke Bali 26 desa, yang berhasil meraih status mandiri pada tahun 2019. Adapun untuk desa peraih desa mandiri 2020 akan menjadi program kerja DPMD tahun berikutnya,” tuturnya.
“Agenda ini seharusnya Februari- Maret lalu. Hanya terkendala bencana non alam, jadi program kerja tertunda. Baru bisa laksanakan sekarang,” demikian Tata.
(fik)