RADARBANDUNG.id, MARGAHAYU – Tiga pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bandung kontestan Pilbup Bandung 2020 mengutarakan perasaannya pascamengikuti debat publik perdana, Sabtu (31/10/2020).
Cabup Bandung nomor urut 1, Kurnia Agustina mengakui tak mudah berbicara di depan banyak kamera dan tanpa adanya “suporter” dalam ruangan debat.
Sebagaimana diketahui, debat publik perdana Pilbup Bandung ini disiarkan langsung di layar kaca.
“Suasananya sepi ya. Pas pantun tidak ada yang bales cakep,” ujar Kurnia Agustina yang akrab disapa Teh Nia usai mengikuti debat publik.
Namun, ia harapkan, debat publik ini bisa memberikan wawasan dan khasanah baginya. Menurutnya, ada banyak yang perlu diselesaikan di Kabupaten Bandung.
Sementara Cawabupnya, Usman Sayogi mengaku deg-degan, namun ia katakan, itu hal yang manusiawi.
Ia mengaku belum terbiasa dengan debat publik, yang suasananya berbeda dengan rapat biasa.
“Kita akan mencoba lebih bagus lagi dan saya merasa puas dengan sudah menjelaskan apa yang menjadi pertanyaan moderator dan masyarakat Kabupaten Bandung,” tutur Usman.
Cabup nomor urut 2, Yena Iskandar Ma’soem mengatakan, ini moment kali pertamanya mengikuti debat publik. Namun ia mengaku cukup puas, karena bisa menyampaikan visi dan misi.
“Kami sudah menyampaikan ingin mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan dan profesional,” tutur Yena.
“Kami akan buka seluas-luasnya kepada masyarakat Kabupaten Bandung agar bisa mengakses dan melihat sehingga lebih transparan. Maka masyarakat Kabupaten Bandung percaya pada pemimpinnya dan ikut bersama sama membangun Kabupaten Bandung,” lanjutnya.
Cawabupnya, Atep menyampaikan hal senada. “Nervous pasti ada, tapi saya juga cukup menguasai. Tapi kan porsinya cukup untuk Bu Yena dulu, ke depannya mungkin saya bisa lebih “bawel”. Evaluasi buat saya, mudah-mudahan lebih baik,” tuturnya.
Cabup nomor urut 3, Dadang Supriatna mengungkapkan yang menarik dalam debat publik perdana tersebut adalah bagaimana peran kepala daerah dalam memberikan regulasi.
“Saya siap memberi perubahan-perubahan, termasuk dalam regulasi. Perizinan harus permudah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung,” akunya.
Baca Juga: Siap-siap! Besok Debat Publik Cabup dan Cawabup Bandung
Sementara itu, Cawabupnya, Sahrul Gunawan mengatakan, ada perbedaan saat melakoni debat publik, meskipun sama-sama tampil di televisi. Sahrul mengaku lebih deg degan tampil saat debat publik.
“Kapasitas beliau (Dadang Supriatna) sudah mumpuni. Kapasitasnya di Kabupaten Bandung dan saya siap ngajorong (mendukung), mudah-mudahan ada takdirnya,” tandasnya.
(fik)