RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Terkenal sebagai kota yang memiliki banyak pesona wisata. Tak hanya destinasi wisata seru dan menarik, Bandung juga menawarkan banyak destinasi wisata kuliner.
Destinasi ini menawarkan menu yang lezat serta tempat yang tak kalah menarik. Selain terkenal sebagai pusat mode, Bandung juga terkenal sebagai trendsetter kuliner kekinian.
Terbukti banyak menu kuliner yang sedang banyak diminati dan hits adalah makanan-makanan yang berasal dari Bandung.
Kota yang dijuluki Paris van Java ini juga memiliki sederet kafe atau tempat nongkrong yang menjadi destinasi utama anak muda hingga pelancong.
Maklum, udara sejuk serta pemandangan yang asri selalu berhasil memanjakan dan membuat para wisatawan rindu dan cepat ingin kembali.
Terlebih para kaum milenial menjadikan kafe sebagai tempat nongkrong baru bersama sahabat.
Apalagi momen berkumpul bersama teman di kafe merupakan sebuah budaya baru akhir-akhir ini. Tak heran banyak kafe baru bermunculan bak jamur yang mengikuti tren masa kini. Salah satunya, Non Kitchen & Coffee.
Owner Non Kitchen & Coffee, April menyampaikan, mengusung desain interior klasik dengan sentuhan modern, Non Kitchen & Coffee wajib jadi salah satu kafe pilihan milenial.
Kafe yang terletak di Jalan Ahmad Yani No. 2, Kota Bandung ini juga mengusung rasa otentik khas Bandung.
“Konsep kafe ini lebih klasik tapi ada sentuhan modern juga. Ada fasilitas karaoke juga karena saya juga hobi nyanyi. Tapi dibuka buat pengunjung juga. Mungkin, paling kita batas minimum transaksi Rp250.000, dan maksimal satu jam menggunakan fasilitas karaoke ini,” ujar April.
Pada sisi lain, April mengakui, nama Non Kitchen & Coffee ini sedianya berasal dari ‘Non’ yang merupakan panggilan kecil April dari keluarga.
Bungsu dari enam bersaudara itu pun mengaku, adanya Non Kitchen & Coffee bertujuan meramaikan dunia kuliner yang menjadi ciri khas Kota Bandung sebagai kota kuliner.
Terlebih bisa menjadi tempat yang dituju para pemburu kuliner.
“Inspirasi nama Non ini karena panggilan saya dari keluarga sejak kecil. Saya basic pendidikan sih jurusan Hukum, S1-S2. Tapi ini ide sendiri, karya sendiri, karena saya senang bereksperimen,” ucapnya.
“Dari segi hal apapun saya pengin beda, termasuk dalam usaha bidang kuliner ini, makanya dari penyajian dan rasa juga beda,” katanya.
April mengakui, sedianya ia telah merambah bisnis kafe sejak enam tahun yang lalu, tapi karena sempat beralih ke bisnis dunia kecantikan, maka usaha itu terhenti.
Namun dengan maraknya para pelaku kuliner Kota Bandung belakangan ini, mendorong April untuk kembali membuka kafe-nya.
“Sebelumnya juga buka bisnis kuliner enam tahun lalu. Sempat merambah dunia kecantikan juga tapi berhenti. Akhirnya karena keluarga semua berkecimpung di kuliner jadi pilih industri kuliner apalagai Bandung terkenal dengan wisata kulinernya,” katanya.
Alhasil, dengan mengusung nama baru Non Kitchen & Coffee, beberapa menu yang ditawarkan ditujukan untuk pasar kalangan pelajar dan mahasiswa.
Baca Juga: Kuliner Bandung | Uniknya Sate Bulan Pican
Apalagi dengan varian menu dan harga yang sangat terjangkau memungkinkan milenial dapat hang out di kafe ini.
“Target kita memang milenial. Apalagi kita nyediain harganya juga sesuai dengan kantong mahasiswa dan pelajar. Karena untuk keseluruhan harga menu di sini dari Rp15.000- Rp50.000,” sebutnya.