News

25 Mojang Satpol PP Sisir Keramaian di Bandung

Radar Bandung - 05/11/2020, 16:30 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.id, BANDUNG Satpol PP Kota Bandung menganggap, mengedukasi masyarakat tentang perlunya pemakaian masker bagi yang beraktivitas pada lingkungan sekitar rumah sangatlah sulit.

“Hal ini karena ada anggapan beraktifitas di lingkungan dekat rumah tidak perlu menggunakan masker,” ujar Kanit Mojang Duta Perubahan Perilaku Satpol PP Kota Bandung, Nita Anita.

Padahal, kata Nita, meskipun beraktifitas dekat rumah, mereka tetap harus menerapkan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker.

“Sebenarnya, warga tahu pentingnya menggunakan masker. Hanya saja terkadang ada yang lupa atau hanya menggantungkan pada leher,” ucapnya.

Sedangkan pada tempat keramaian, menurut Anita, masyarakat cenderung sudah punya kesadaran penuh untuk menggunakan masker.

“Bahkan di beberapa pasar ada pedagang yang mengingatkan pengunjung untuk menggunakan masker,” imbuhnya.

Sementara itu, menurut Kepala Bidang Trantibum Satpol PP Kota Bandung, Taspen Effendi, masih cukup banyak warga yang tidak taat protokol kesehatan, termasuk saat liburan panjang akhir Oktober pekan lalu.

“Sejumlah taman atau tempat kerumunan kan tutup. Tetapi ada saja yang memaksa masuk seperti di Jalan Asia Afrika,” kata Taspen.

“Rata-rata mereka pakai masker, tapi tidak benar, ditaruh di bawah dagu, seperti itu,” jelasnya.

Namun demikian Satpol PP sesuai program pusat memberlakukan program mojang Satpol PP menjadi duta perubahan perilaku. Mojang yang bertugas sebanyak 25 orang.

“Mojang Satpol PP duta perubahan perilaku program dari pusat di Kota Bandung mengenai 3 M (menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan),” katanya.

Duta perubahan perilaku itu bertugas mulai 22 Oktober 2020 – 22 Desember 2020.

Baca Juga: Selama PSBB, Satpol PP Kota Bandung Tindak 539 Pelanggaran Toko

Tugas dan fungsi mereka memberikan imbauan sosialisasi tentang 3M kepada masyarakat dan keluarganya, baik pada kerumunan semisal taman-taman atau tempat keramaian lainnya.

Bahkan mereka pun akan bergerak hingga ke wilayahan sampai rumah warga.

“Secara umum paham dan tahu tetapi kadang lupa. Tugas kita mengingatkan dan membawa masker untuk dibagikan apabila tidak ada,” tutupnya.

(mur)