RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa Barat meminta, seluruh elemen masyarakat menjaga kondusifitas dan disiplin menerapkan protokol kesehatan di tengah Pandemi Covid-19. Terlebih dalam setiap kegiatan yang melibatkan kerumunan massa dengan jumlah banyak.
Hal itu diungkapkan Ketua FKUB Jabar, KH Rafani Achyar. Menurutnya, FKUB fokus membantu pemerintah dalam menangani Covid-19. Ia menghimbau, semua elemen masyarakat khususnya organisasi keagamaan turut aktif berpartisipasi dalam menerapkan protokol kesehatan, terutama dalam setiap kegiatan keagamaan.
“Kita tahu, Covid entah sampai kapan. Ada yang prediksi puncaknya pada Desember, tapi di bulan itu ada momen kegiatan, seperti natal, tahun baru dan Pilkada serentak, termasuk di Jabar. Justru ini yang harus diwaspadai, bisa jadi ini puncak penyebaran Covid,” ucap Rafani didampingi Sekretaris FKUB Jabar, Ali Anwar Yusuf saat ditemui di kawasan Jalan Cibeunying, Kota Bandung, Selasa (17/11).
Rafani menambahkan, terlepas sudah dilonggarkan atau belumnya sebuah kegiatan terutama aktivitas keagamaan, sejatinya tetap harus mematuhi anjuran pemerintah dalam menerapkan standar protokol kesehatan.
“Intinya kita harus menghindari kerumunan massa. Hindari berkumpulnya massa dalam jumlah yang banyak,” tuturnya.
Rafani menyebut, ada tren baru di tengah masyarakat yang menilai bahwa Pandemi Covid-19 sudah selesai sehingga mengabaikan protokol kesehatan. Nyatanya hal itu tidak benar, melainkan lonjakan kasus virus asal Wuhan, China itu masih meneror masyarakat hingga saat ini.
“Kita lihat dalam satu-dua hari terakhir ada kegiatan yang mengundang banyak massa. Bahkan, katanya dalam waktu dekat akan ada kegiatan safari di Jabar.
Mari kita beri contoh yang baik, terapkan protokol kesehatan demi kebaikan bersama,” tegasnya.
Selain itu, sambung Rafani, menjaga kondusifitas nasional merupakan sebuah keharusan setiap warga negara. Pasalnya, kata dia, kondisi keamanan bisa terganggu jiga terus disuguhkan dengan suatu masalah baru.
“Saya tidak terbayangkan kondisi keamanan dan sosial terganggu di masa seperti ini, dikhawatirkan akan terjadi keretakan sosial, persatuan terpecah dan muncul klaster baru. Jadi mari kita jaga kondusifitas, agar hidup tenang, harmonis walau di tengah pandemi,” pungkasnya.