News

Tantangan Ulama Menjaga Umat di Tengah Kemajuan Teknologi Informasi

Radar Bandung - 06/12/2020, 21:48 WIB
Oche Rahmat
Oche Rahmat
Tim Redaksi
Tantangan Ulama Menjaga Umat di Tengah Kemajuan Teknologi Informasi
Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi dalam Washathiyah Webinar Series: Dakwah Washathiyah Islam di Era Revolusi Industri 4.0: Adab, Peluang dan Tantangan. (foto: ist)

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pemanfaatan media sosial (medsos) secara masif di tengah masyarakat merupakan keniscayaan dari kemajuan teknologi informasi. Namun, keberadaannya menjadi tantangan tersendiri karena tak jangan membuat polemik di berbagai tingkatan masyarakat.

Interaksi di era sosial media juga menghadirkan tantangan tersendiri bagi kehidupan keberagamaan, khususnya dalam konteks menjaga umat yang solid. Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi menilai arus defragmentasi ini semakin menguat seiring berjalannya waktu.

Oposisi keberagamaan Islam di Indonesia melebur bahkan hingga level organisasi. Ini tidak terlepas dari tokoh maupun ulama yang memiliki hasrat untuk mendapat kekuasaan politik dengan menggunakan instrumen idiom keagamaan untuk mengeruk simpati umat.

“Politik itu bukan bagian dari akidah tapi muamalah. Karena itu perbedaan pendapat adalah hal biasa. Tidak boleh kemudian menyebabkan kita memutuskan silaturahmi. Di medsos itu sekarang perseteruan politik itu bisa dibawa kepada perseteuan akidah,” terang dia melalui siaran pers yang diterima, Minggu (6/12/2020).

Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi para tokoh dan ulama untuk berdakwah di era sosmed. Padahal, media sosial memiliki peran yang teramat besar dalam mengkonstruksi pemahaman keberagamaan umat.

Ia mengingatkan kepada siapa saja yang memikul peran sebagai contoh bagi umat untuk lebih serius memahami dan merespon berbagai fenomena di medsos. Hal tersebut harus dilakukan untuk membendung bentuk-bentuk dakwah dan produksi informasi keagamaan lainnya juga mengandung potensi memperuncing polarisasi dan defragmentasi umat.

Menurutnya, peran dan tanggung jawab ulama sebagai waratsatul anbiya alias pewaris para nabi. Dalam konteks dakwah, signifikansi peran ulama tidak hanya mengacu seberapa banyak ayat Al Quran dan Hadits yang ia sampaikan dalam sebuah pengajian, namun juga segala bentuk perilaku dalam keseharian.

“Dengan perannya itu, ulama juga didorong untuk menghadirkan hal-hal yang baik di ruang publik sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap umat,” terang dia.

Kemudian, ia mendorong para ulama dan tokoh untuk mrmbangun silaturahmi dan komunikasi sebagai salah satu langkah untuk menghindari defragmentasi dan ketegangan. Dengan cara itu, iklim dakwah di media sosial akan semakin sehat dan konstruktif sehingga semua pihak dapat lebih optimistis dalam memanfaatkan media sosial sebagai hasil sarinkemanjuan ilmu dan teknologi.

Senada dengan TGB, Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan yang menjadi narasumber dalam webinar menangkap adanya gejala polarisasi dalam konteks yang lebih luas dengan menyebut fenomena ini sebagai sukuisme

Potret sukuisme ini banyak ditemui di grup WhatsApp di mana setiap orang tergabung dalam grup yang beranggotakan kelompok orang dengan pandangan serupa, baik pandangan politik, keagamaan, dan lain-lain.

“Sukuisme baru dalam grup WhatsApp kecenderungannya adalah orang yang ada di grup itu satu ide, satu pandangan sebagai. Keberadaan grup-grup itu saya amati semakin mensolidkan eksistensi masing-masing kelompok,” kata Dahlan.

Keberadaan kelompok-kelompok yang tersegmentasi ini dipandang Dahlan juga bakal terjadi di dunia dakwah. Kemajuan teknologi yang membuat setiap orang dapat memproduksi narasi dakwah sesuai kehendak pribadinya membuat setiap tokoh agama akan memiliki pendengar dan pengikutnya masing-masing, sehingga ketersekatan dan bentuk narasi yang majemuk masih akan dijumpai.

“Seperti apa dakwah yang akan mengena di hati masyarakat di masa depan? Tentu dakwah model apa pun akan mempunyai jemaah. Model yang keras, model agak lunak, semua model akan memiliki jemaahnya sendiri-sendiri. Menjadi tersekat-sekat,” ujar Dahlan.

(rls)


Terkait Nasional
Singgung Masa Penjajahan, Presiden Prabowo Subianto Sebut Belanda Keruk USD 31 Triliun, Setara 144 Tahun Anggaran Indonesia
Nasional
Singgung Masa Penjajahan, Presiden Prabowo Subianto Sebut Belanda Keruk USD 31 Triliun, Setara 144 Tahun Anggaran Indonesia

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyinggung masa penjajahan yang pernah dialami oleh Indonesia dalam sambutannya saat membuka Indo Defence 2025 pada Rabu (11/6/2025). Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa selama Belanda menjadi penjajah, mereka telah mengeruk USD 31 triliun. Menurut Presiden Prabowo Subianto angka tersebut setara dengan anggaran Indonesia untuk 144 tahun. Secara terbuka, Presiden […]

bank bjb Perkuat Koneksi dengan Generasi Muda Lewat Dukungan pada Konser Hindia
Nasional
bank bjb Perkuat Koneksi dengan Generasi Muda Lewat Dukungan pada Konser Hindia

RADARBANDUNG.id, JAKARTA- Konser Hindia bertajuk “25 on Blank Canvas” yang berlangsung di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (7/6), menjadi panggung tak hanya bagi eksplorasi musikal, tetapi juga ajang perkenalan gaya hidup digital yang diusung oleh bank bjb. Sebagai salah satu mitra pendukung acara, bank bjb menghadirkan beragam aktivasi layanan yang inovatif dan dekat dengan kebutuhan generasi […]

Nadiem Makarim Buka Suara Soal Dugaan Korupsi Proyek Pengadaan Laptop Cromebook Senilai Rp9,9 Triliun
Nasional
Nadiem Makarim Buka Suara Soal Dugaan Korupsi Proyek Pengadaan Laptop Cromebook Senilai Rp9,9 Triliun

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Kejaksaan Agung sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh Nadiem Makarim ketika dia masih menjabat sebagai Menteri pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi. Proyek semasa Nadiem Makarim ini berlangsung antara 2019-2023 dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Dana Alokasi Khusus (DAK) yang ditujukan untuk digitalisasi pendidikan di sekolah bada […]

Penguatan Branding Halal Desa Wisata Alamendah: LPPM Unisba Kembangkan Modul Teknis dan Media Edukatif
Nasional
Penguatan Branding Halal Desa Wisata Alamendah: LPPM Unisba Kembangkan Modul Teknis dan Media Edukatif

RADARBANDUNG.id- Mengusung konsep “The Great Halal Experience”, Desa Wisata Alamendah di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, tengah bertransformasi menjadi destinasi unggulan berbasis nilai-nilai Islam. Branding ini bukan sekadar simbol, tetapi langkah nyata dalam menjadikan pariwisata sebagai ruang harmonis antara keindahan alam, budaya lokal, dan nilai religius. Dalam upaya mendukung transformasi tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.