RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Siapapun pemenang dalam pemilihan bupati dan wakil bupati (Pilbup) Bandung 2020 nantinya, Wali Kota Bandung Oded M. Danial berharap koordinasi antar wilayah pada kawasan Bandung Raya bisa tetap baik dan semakin meningkat.
“Kontestasi pilkada Kabupaten Bandung, tetangga kita tentu saja ucapkan selamat kepada siapapun nanti ketika sudah ada keputusan siapa yang mengemban amanah. Harapan yang baru bisa lebih meningkatkan lagi koordinasi, kolaborasi bersama-sama dengan kepala daerah Bandung Raya,” ujar Oded kepada wartawan, Kamis (10/12/2020).
Menurut Oded, membangun Bandung Raya akan lebih efektif jika melakukan bersama-sama antar kota dan kabupaten. Selain itu, Oded juga meminta bantuan Pemprov Jabar untuk bersinergi membangun Bandung Raya.
“Banyak hal lebih efisien dengan kekuatan kebersamaan,” ujar orang nomor satu di Kota Bandung ini.
Bahkan, pembangunan Bandung Raya, sekarang sudah masuk kebijakan strategis pada tingkat pusat.
Oded menilai, koordinasi dan kolaborasi juga perlu terjalin antar wilayah, sebab Bandung Raya ini memiliki keterikatan.
Oded mencontohkan Kota Bandung tak memiliki mata air sehingga harus meminta bantuan ke daerah sekitarnya.
“Satu paling terasa kebutuhan air baku. Kita sadar tidak punya mata air, koordinasi dengan mereka bahkan sekarang KBB (Kab. Bandung Barat) Insyaallah PDAM dan PJT 2 mengambil dari Saguling,” urainya.
Selain itu, yang juga harus ada kerjasama, yakni dalam penanganan banjir. Menurut Oded, ada hal hal masalah- masalah banjir perlu ada regulasi lebih.
“Harapan saya Bandung Raya bisa sinergi dan berharap juga provinsi memback-up kami karena koordinasi antar wilayah kewenangan provinsi, termasuk transportasi lintas kota ke kabupaten Bandung dan Cimahi,” paparnya seraya mengaku mengenal sosok Dadang Supriatna sebagai salah satu calon bupati Bandung yang kini unggul dalam hasil quick count.
Baca Juga: Hasil Sementara Pilbup Bandung, DS-Sahrul Unggul, Cuma Kalah di Kertasari
Oded juga menilai sektor pariwisata merupakan hal yang juga penting untuk kerjasamakan, karena Kota Bandung tak punya Sumber Daya Alam yang bisa menjadi tempat wisata.
Dalam hal ini, Kota Bandung sebagai kota jasa hanya bisa menawarkan keindahan dan kelebihannya pada bidang kuliner dan fesyen.
“Termasuk pariwisata, Kota Bandung kan tidak punya banyak tempat wisata, seperti ke Utara ada Lembang punya KBB,” tutupnya.
(mur)