RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyampaikan hasil uji klinis calon vaksin Covid-19 Sinovac tak jadi rampung Desember akhir tahun ini.
Proses pengujian masih harus berlanjut dan hasilnya baru akan keluar Maret 2021 mendatang.
“Hanya ada perubahan dari BPOM ternyata relawan vaksin Covid-19 Bio Farma ini harus mengecek tidak hanya tiga bulan seperti bulan ini, tapi juga pada saat enam bulan. Jadi, artinya kami harus ambil darah lagi Maret,” kata Ridwan Kamil usai menjalani pengambilan darah kedua pada Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Senin (14/12).
“Jadi yang tadinya kita sampaikan pengumuman berhasil atau tidaknya vaksin Covid bulan Desember, kemungkinan akan mundur ke bulan Maret, karena BPOM ingin memastikan kandungan dari antibodi kita itu berlimpah dalam rentang waktu yang lebih panjang,” imbuhnya.
Baca Juga: 1,2 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac Disimpan di Bio Farma, Prioritas untuk Nakes
Terkait ini, Ridwan Kamil mengimbau masyarakat bersabar dan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.
Ia memastikan, selama rangkaian uji vaksin dalam kondisi sehat. Semua proses pengujian transparan. Apapun keluhan, akan ia laporkan kepada tim peneliti.
Baca Juga: 9 Persen Warga Jawa Barat Menolak Vaksinasi Covid-19
Adapun, menurut Menko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan, sebagaimana Ridwan Kamil sampaikan, vaksin yang pemerintah pusat beli kini masih berada pada gudang Bio Farma dan segera BPOM uji.
“Kalau itu sudah melewati tes ketiga dan tinggal secara resmi BPOM umumkan, jadi bolanya ada pada BPOM untuk tipe vaksin yang diimpor langsung, dan itu kalau ada karena jumlahnya terbatas hanya 1 juta sekian itu akan diprioritaskan tentunya untuk tenaga kesehatan, TNI Polri kemudian profesi yang rawan dalam pelayanan publik dan warga di zona merah,” katanya.
(muh)