News

Kaleidoskop 2020, Farhan: Belajar dari Kegagapan Hadapi Pandemic Covid-19

Radar Bandung - 08/01/2021, 05:55 WIB
Oche Rahmat Ali Yusuf
Oche Rahmat, Ali Yusuf
Diedit oleh Redaksi
Kaleidoskop 2020, Farhan: Belajar dari Kegagapan Hadapi Pandemic Covid-19
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pandemi Covid-19 di Indonesia dari awal hingga akhir 2020 berdampak serius pada seluruh aktifitas, sekaligus menjadi ujian bagi pemerintah sejauh mana konsistensi menangani penularan korona dan masyarakat yang terpuruk akibat pandemi.

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan menjelaskan, pandemi Covid-19 menguji seluruh komponen pemerintahan dan lembaga Legislatif untuk bekerjasama mengeluarkan solusi efektif. Dengan kondisi kasus positif Covid-19 terus meningkat disertai dengan dampak sosial bagi masyarakat kurang mampu, dinilai jadi ujian berat.

“Harus diakui kita semua gagap, panik dan teledor,” ujar Farhan dalam keterangan persnya, Kamis (31/12).

Bahkan, sambung Farhan, musibah pandemi Covid-19 di 2020 menjadi bola liar bagi pihak yang kontra dengan Pemerintah hingga berujung pada kasus hukum.

“Tentu semua orang bebas berpendapat tentang pandemi ini. Bahkan ada yang menganggap walau tanpa bukti ilmiah, semua ini adalah konspirasi elite global, bermotif ekonomi,” terangnya.

Pemerintah pusat, lanjut Farhan, memilih fokus prioritas ekonomi dalam menanganan pandemi. Di negara luar, kebanyakan memilih lockdown dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 dibandingkan Indonesia yang memilih Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Kenyataannya Pemerintah Indonesia memilih motivasi ekonomi dalam penanganan pandemi sehingga tidak memilih opsi lockdown dan tidak menutup perbatasan Negara dari mobilitas internasional di awal pandemi hingga akhirnya di Desember perbatasan pun ditutup. Presiden Jokowi mengambil risiko menunggu sampai adanya penanganan lewat vaksin dan herd immunity (kekebalan kelompok) yang tidak akan membuat ekonomi kolaps,” paparnya.

Hasilnya, Farhan berpendapat, bahwa cara tersebut dihadapkan dengan kesulitan berkepanjangan. Bahkan, upaya penanganan jaminan sosial bagi warga terdampak pandemi diwarnai dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) Menteri Sosial, Juliari Peter Batubara dalam kasus korupsi program bantuan sosial penanganan Covid-19.

“Kenyataannya, kebijakan menanti vaksin tanpa pengetatan mobilitas dan penutupan wilayah (lockdown) membuat kita sulit bangkit dari kontraksi pertumbuhan ekonomi yang negatif. Kita bersyukur pemerintah level pusat sampai daerah sangat baik melakukan penanganan jaminan sosial, baik untuk faskes maupun kebutuhan sosial lain. Bahkan KPK dengan sigap menangkap Mensos (Juliari) ketika melakukan korupsi Bansos. Ini layak diapresiasi,” ujarnya.

Farhan menilai, keputusan pemerintah menutup akses Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 merupakan langkah yang telat.

“Pernyataan tegas Menlu menutup perbatasan Negara walau terlambat, layak diacungi jempol. Kebijakan yang semestinya dicanangkan sejak awal pandemi ini setidaknya mulai membangun kepercayaan masyarakat yang sempat bingung dengan pernyataan para menteri yang gagal menerjemahkan kebijakan Presiden,” katanya.

Demikian juga dengan pernyataan Menkes baru yaitu Budi Gunadi Sadikin yang dinilai memberikan penjelasan transparan tentang vaksinasi yang merupakan master plan Pemerintah dalam penanganan Pandemik Covid-19. Selain itu, Farhan juga mengkritik tindaklanjut kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang cuci tangan terkait jaminan keamanan pelaksanaan belajar tatap muka mulai 2021.

“Bagaimana nasib jutaan anak sekolah dan mahasiswa kita? Apakah Mendikbud sudah clear tentang kebijakan kegiatan belajar dan mengajar di semua level? Atau Mendikbud masih bersembunyi di balik narasi ‘semua dikembalikan kepada kebijakan masing – masing kepala daerah’. Pernyataan Mendikbud ini jelas – jelas cuci tangan, bukan memimpin gerbong besar sistem pendidikan keluar dari krisis akibat pandemik ini,” kata Farhan.

Sedangkan untuk enam menteri baru yang dilantik beberapa waktu lalu, Farhan menekankan mereka untuk berinovasi dan mampu menerjemahkan visi Jokowi dalam menangani Covid-19.

“Saya melihat para menteri baru punya kapasitas sangat baik walaupun belum bisa menutupi 100 persen kelemahan kabinet kerja periode kedua Jokowi. Mereka akan menghadapi tantangan yang sangat terjal,” katanya.

Farhan menyebut, Menteri KKP dan Mensos harus bersih-bersih internal karena kasus korupsi dahulu sebelum bisa kebutuhan dengan program. Menkes harus mampu menjadi leading sektor dan pemersatu gerak langkah menghadapi krisis kesehatan global ini. Kemudian Menag punya pekerjaan rumah besar menghilangkan sisa-sisa dikotomi agama yang timbul karena radikalisasi dan pemanfaatannya untuk kontestasi politik.

“Lalu, Menparekraf harus mampu bersinergi dengan Mendag yang baru membangun pasar ekspor budaya Indonesia. Maka keduanya harus bisa menciptakan ekosistem bagi tumbuhnya industri ekonomi kreatif yang berkelas dunia,” tandasnya.

(arh/rls)


Terkait Nasional
Sinergi Pemerintah dan bank bjb, Hadirkan Hunian Layak untuk Rakyat
Nasional
Sinergi Pemerintah dan bank bjb, Hadirkan Hunian Layak untuk Rakyat

RADARBANDUNG.id, BANDUNG– bank bjb bersama bjb syariah menegaskan kembali komitmennya dalam mendukung kepemilikan rumah layak bagi masyarakat dengan menggelar acara Akad Massal dan Serah Terima Kunci bagi 1.080 debitur KPR Sejahtera FLPP. Acara ini merupakan bentuk nyata kontribusi perbankan dalam memperkuat program pemerintah “3 Juta Rumah” yang bertujuan memperluas akses hunian terjangkau di seluruh Indonesia. […]

Tanggap Bencana Gempa Poso, BRI Peduli Salurkan Bantuan Bagi Korban Terdampak
Nasional
Tanggap Bencana Gempa Poso, BRI Peduli Salurkan Bantuan Bagi Korban Terdampak

RADARBANDUNG.id, POSO– BRI terus berperan aktif dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana. Salah satunya dengan menyalurkan bantuan tanggap becana gempa bumi di Poso, Sulawesi Tengah, setelah wilayah tersebut dilanda gempa berkekuatan magnitudo 5,8 pada Minggu (17/08). Berdasarkan data  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Rabu (20/08) tercatat korban jiwa akibat gempa bertambah menjadi […]

Dorong Semangat Nasionalisme, 15 Tahun Berturut Turut BRI Berikan Apresiasi Anggota Paskibraka dan Tenaga Pendukung Paskibraka Nasional
Nasional
Dorong Semangat Nasionalisme, 15 Tahun Berturut Turut BRI Berikan Apresiasi Anggota Paskibraka dan Tenaga Pendukung Paskibraka Nasional

RADARBANDUNG.id, Jakarta – BRI terus menunjukkan komitmen dan konsistensinya dalam mengapresiasi putra-putri terbaik bangsa berprestasi yang tergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) serta seluruh tenaga pendukung Paskibraka, yang berada di balik suksesnya pelaksanaan upacara kenegaraan yang berlangsung pada 17 Agustus 2025 lalu. Melalui BRI Peduli selaku payung dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan […]

Sun Life dan CIMB Niaga Luncurkan Asuransi X-Tra Plan Protection
Nasional
Sun Life dan CIMB Niaga Luncurkan Asuransi X-Tra Plan Protection

RADARBANDUNG.id, JAKARTA – PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life Indonesia) bersama PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) meluncurkan produk Asuransi X-Tra Plan Protection, solusi perlindungan jiwa yang dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat di tengah tekanan inflasi dan minimnya perencanaan keuangan jangka panjang. Produk ini menawarkan perlindungan jiwa komprehensif sekaligus manfaat yang dapat diproses […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.