RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Menteri BUMN, Erick Thohir meninjau infrastruktur produksi dan distribusi vaksin Covid-19 di Bio Farma, Kota Bandung, Kamis (7/1/2021).
Selain itu, ia pun memonitor proses pengiriman vaksin Covid-19 ke 34 provinsi melalui layar. Erick mengklaim, infrastruktur tersebut sudah siap.
Terkait produksi, Bio Farma ia sebut memiliki kapasitas produksi vaksin Covid-19 mencapai 250 juta dosis.
Dari jumlah tersebut, Bio Farma sudah mengantongi sertifikat Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM) untuk produksi 100 juta dosis pada tahap awal.
“Untuk yang 150 juta, kita masih perlu izin lagi dari BPOM,” katanya kepada wartawan, Kamis (7/1).
Vaksin akan segera produksi setelah bahan baku yang jadwal datang pada minggu kedua Januari ini. Erick memastikan, proses produksi akan sesuai standar WHO.
“Jangan ada pemikiran sekan-akan kita tidak mengikuti standar dunia. Saya tekankan sejak awal, vaksin oleh pemerintah adalah yang sudah ada pada list WHO dan sudah melalui uji klinis,” tegasnya.
Selain itu, lanjut Erick, pihaknya meminta kepada kepala daerah untuk menyiapkan tempat penyimpanan sesuai standar untuk menjaga kualitas vaksin kepada masyarakat.
Baca Juga: Jokowi Buka Rincian Vaksin Covid-19 yang Dipesan Indonesia, Penyuntikan 13 Januari
“Saya bisa mengecek kepastian tugas pemerintah kepada Bio Farma, diawali dimonitor, sudah terkirim 30 (juta) vaksin ke 34 provinsi,” ucapnya.
“Filenya ada barcodenya, pada boxnya ada barcodenya, kotak pendingin ada barcodenya. Ada contoh mobil perjalanan pulang nomor berapa, kecepatan dan jam berapa, sopirnya berhenti bisa terdeteksi,” ungkapnya.
“Saya memohon kepada kepala daerah, karena ini vaksinnya harus 2 sampai 8 derajat (celcius), jangan sampai ada kegagalan penyimpanan. Kalau tidak seperti itu, kualitas (vaksin) sudah tidak sesuai,” imbuhnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Ingatkan soal Sanksi bagi yang Menolak Vaksinasi Covid-19
Erick mengungkapkan, pemberian vaksin Covid-19 pada Januari targetnya terealisasi sebanyak 5,8 juta dosis. Selanjutnya, Februari 10,4 juta dosis dan Maret 13,3 juta dosis. Pemberian vaksin ini secara gratis.
“Kami memastikan proses izin dari BPOM emergency use athorization (EUA) dapat keluar dan tentu baru vaksinasi (setelah ada izin akan ada),” ucapnya.
Sementara, terkait kehalalan vaksin Covid-19, diproses di Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Kami tidak akan mengklaim (halal), itu bukan tupoksi dari kami. Kami melakukan pembicaraan dengan MUI,” pungkas Erick.
(muh/radarbandung.id)