RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Gubernur Jabar Ridwan Kamil meninjau Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 Secapa AD di Kota Bandung, Selasa (12/1/2021).
Ridwan Kamil katakan, RSD COVID-19 Secapa AD di Hegarmanah, Bandung yang siap beroperasi sejak Senin, 11 Januari 2021 ini merupakan bentuk kesiapan Jabar dalam penanganan pandemi global COVID-19.
“BOR (Bed Occupancy Rate) Jabar memang sedang meningkat walau minggu ini turun sedikit. Oleh karena itu, kesiapan (rumah sakit darurat) ini kami cek karena standar penanganan COVID-19 adalah hal yang sangat khusus,” ucap Ridwan Kamil.
Adapun per 10 Januari 2021, tingkat keterisian tempat tidur isolasi COVID-19 Jabar 77,87 persen.
Rinciannya, Ruang Isolasi Hijau terisi 74,75 persen, Ruang Isolasi Kuning terisi 86,58 persen, Ruang Isolasi Merah terisi 78,82 persen, IGD terisi 39,78 persen, dan ICU terisi 74,15 persen.
- Kapasitas RSD Covid-19 Secapa AD
RSD COVID-19 Secapa AD sendiri berada di kompleks Barak Brigjen Katamso.
Terdiri dari empat barak, tiga antaranya menjadi ruang perawatan bagi pasien gejala ringan dengan kapasitas masing-masing 30 tempat tidur, sehingga total kapasitas RSD COVID-19 Secapa AD adalah 180 pasien.
Satu barak lainnya sebagai UGD, tempat dokter, dan administrasi lain. Tim dokter spesialis berasal dari Rumah Sakit Dustira Cimahi sebagai rumah sakit pengampu serta bekerja sama dengan Kesdam III/Siliwangi, Secapa AD dan Dinas Kesehatan Jabar.
Totalnya, terdapat sekitar 32 orang tenaga kesehatan yang bertugas. Di lokasi, Ridwan Kamil meninjau ruang perawatan, IGD, hingga toilet.
“Setelah melihat langsung, tempatnya sangat memadai penuh cahaya matahari dan pepohonan sehingga seharusnya orang yang kesini sembuh lebih cepat karena suasana rileks,” akunya.
- Mekanisme penyelenggaraan
Mekanisme penyelenggaraan RSD COVID-19 Secapa AD sendiri merujuk RS darurat lain, Wisma Atlet Jakarta dan juga Surabaya.
RSD COVID-19 Secapa AD khusus bagi pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan (hijau) serta yang tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.
Pasien merupakan rujukan dari rumah sakit atau puskesmas dengan hasil swab tes positif metode PCR. Di RSD COVID-19 Secapa AD juga tersedia ambulan yang siaga 24 jam.
“Pasien yang masuk ke sini kriterianya pasien COVID-19 gejala ringan. Ada prosedur IGD dan pendaftaran untuk pengecekan final,” tuturnya.
“Komite Penanganan COVID-19 (Jabar) sedang menyiapkan prosedur, karena rumah sakit darurat ini bukan hanya untuk wilayah Bandung tapi minimal Priangan, Tasikmalaya, Garut, dan sebagainya. Fasilitasi transportasi dari kami gratis,” ujarnya.
- Aktivitas pasien
Nantinya, pasien beraktivitas sesuai jadwal, termasuk melakukan olahraga dan hiburan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Pasien juga akan rutin di-monitoring baik tanda vital fisik maupun saturasi oksigen.
Baca Juga: Secapa AD Hegarmanah Bandung Jadi RS Darurat COVID-19
Sumber dana untuk insentif dan honor/gaji tenaga kesehatan dan relawan akan mengikuti peraturan yang sudah ada.
“Titip ke pengelola, bikin acara kreatif yang bikin tertawa, bahagia. Kegiatan outdoor olahraga dengan jaga jarak sehingga naik imunitas,” ucapnya.
“Kemudian tadi saya titip internet segera dipasang agar pasien tidak bosan. Sambil terus dinasihati hal-hal yang positif. (Kebutuhan) lain-lain sudah diatur sesuai peraturan,” tuturnya.
Turut mendampingi gubernur dalam tinjauan ini, Forkopimda Jabar, Kapolda Irjen Pol. Ahmad Dofiri, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto.
Selain itu, Kajati Jabar Ade Adhyaksa, Kepala Pelaksana BPBD Jabar Dani Ramdan dan Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja.
(*/ysf)