RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyampaikan akan memulai program 5.000 petani milenial. Melalui rencana itu, Pemprov Jabar mencari ribuan anak muda yang bersedia tinggal di desa, lalu mengembangkan sektor pertanian.
Emil, sapaan Ridwan Kamil mengatakan, program Petani Milenial akan meluncur pada Februari 2021. Nantinya, Petani Milenial dapat memanfaatkan lahan milik Pemprov Jabar untuk menanam komoditas pangan.
“Kami butuh 5.000 anak kota yang mau tinggal di desa nanti diberi tanah 2.000 meter, dimodalin oleh Bank BJB, dibimbing dan dibeli nanti produknya oleh PT Agro Jabar, yang penting tinggal di desa, rezeki kota,” katanya, Rabu (27/1).
“Saya bertekad kita harus bersama-sama menjadikan pangan sebagai sumber pendapatan utama ekonomi Jabar,” imbuhnya.
Baca Juga: WJFA Summit 2020: Milenial Tentukan Masa Depan Pertanian Jabar
Emil belum menjelaskan lebih lanjut terkait hal teknis program tersebut, misalnya menyangkut persyaratan lengkap bagi anak muda yang berminat. “Pertengahan Februari kita launching gerakan 5 ribu petani milenial tahun 2021,” ungkapnya.
Pemprov Jabar juga sudah meresmikan teknologi smart greenhouse dengan metode pertanian sistem infus untuk membantu meningkatkan produktivitas panen jagung.
Baca Juga: Bupati KBB Berupaya Mencetak Petani Milenial
Teknologi smart greenhouse ini bertujuan memanipulasi kondisi lingkungan agar tanaman di dalamnya dapat berkembang optimal, serta metode sistem infusnya didesain khusus dengan program komputerisasi untuk mengatur pemberian pemupukan (nutrisi) pengairan secara otomatis.
Emil berharap, metode pertanian masa depan sudah bisa meninggalkan sistem konvensional yang akan memakan waktu lama untuk memanen produk pangan, salah satu contohnya jagung.
“Oleh karena itu, kami meresmikan pertanian infus menggunakan teknologi. Maka di masa depan pertanian tidak lagi konvensional. Tapi menggunakan teknologi yang bisa menghemat air, sehingga petani bisa meningkatkan produknya selama 12 bulan,” ucapnya.
Selain itu, Emil akan memaksimalkan beberapa lahan milik Pemprov Jabar yang amat subur untuk menanam komoditas pangan.
(muh)
