Sejumlah peneliti yang melakukan identifikasi memastikan batu yang jatuh di Lampung adalah meteor
RADARBANDUNG.id – HEBOH soal batu yang jatuh dari langit ke salah satu rumah warga di Desa Astomulyo, Dusun 5 Kec. Punggur, Kab. Lampung Tengah terkuak.
Sejumlah peneliti bidang studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang melakukan identifikasi memastikan batu yang jatuh tersebut adalah meteor.
“Kami telah melihat batu yang jatuh ke rumah warga dan benar adanya batu tersebut adalah batu meteor sebab ada unsur logam di sana,” ujar Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAK) Itera Robiatul Muztaba, di Bandarlampung, Jumat.
Ia menjelaskan mengetahui adanya unsur logam dalam batu tersebut usai pengujian dengan menggunakan magnet.
“Kami tadi sudah uji menggunakan magnet dan benar meteor, untuk mengetahui unsur dan partikel lebih mendalam dari batu tersebut kami telah ambil sampel dan membawanya ke laboratorium dengan memakan waktu sekitar seminggu pengujian,” katanya.
Menurutnya, pengujian mendalam tersebut untuk mengetahui ada tidaknya kandungan radioaktif dalam batu.
“Kandungan radioaktif akan kami teliti jangan sampai ada penyalahgunaan, dan Desa Astomulyo ini sangat beruntung karena mengalami fenomena jatuhnya meteor,” ujarnya.
Hal serupa juga dosen teknik geologi yang tergabung dalam peneliti Itera Danni Gathot Harbowo katakan.

Atap jebol dan lantai berlubang akibat sisa batu meteor yang jatuh di Punggur, Lampung Tengah/Net-Rmollampung
Baca Juga: Heboh Meteor Jatuh di Lampung, Warga Melihat Ada Cahaya Biru Melintas
“Menurut penuturan warga batu sempat dalam keadaan panas 15 menit,” kata Danni.
“Jadi imbauan bagi masyarakat bila mengalami fenomena tersebut jangan panik dan segera melaporkan ke peneliti terdekat,” sambungnya.
Ia mengatakan itu untuk menghindari adanya efek tertentu akibat radioaktif dalam batu meteor.
“Batu harus kami lihat ada radioaktif atau tidak agar nanti diberi penanganan khusus,” ucapnya.
“Untuk batu meteor itu terlihat ada sisi warna hitam akibat pembakaran dan ada kandungan hidrat yang teroksidasi,” pungkasnya.
(antara/jpnn/rb)