RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Selama dua pekan tahap satu, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa Barat (Jabar), ada sebanyak 9,6 juta orang kena tegur soal protokol kesehatan (prokes).
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan, angka itu berdasarkan laporan TNI dan Polri via aplikasi pelaporan setiap pekan.
Kendati demikian, pada praktiknya kebijakan itu ia akui belum optimal.
“Tingkat kedisplinan itu meningkat awal Januari tanggal 6 saya catat kedisiplinan memakai masker hanya 50-an persen kemarin sudah 83 persen, kedisiplinan jaga jarak dulu 40 persen sekarang sudah 81 persen, jadi kerja dari TNI, Polri dan Satpol PP ada terasa tapi belum 100 persen,” kata Emil, sapan Ridwan Kamil, Senin (1/2/2021).
Selain pendisiplinan prokes, pelaksanaan PPKM, Emil menyampaikan evaluasi terkait akurasi data kasus. Emil menegaskan, pelaporan kasus masih bercampur.
Emil sampaikan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menjanjikan pada minggu kedua Februari pencampuran itu sudah tidak ada.
“Mudah-mudahan komitmen itu hadir karena membingungkan kepada kami juga contoh empat hari lalu saat kasus jabar 3 ribu itu 2 ribunya kasus lama coba. Jadi ternyata kasus H-1 hanya seribu tapi kecampur dengan kasus H-5 dan H-14 sampai dua ribu diumumkan 3 ribu seolah di hari itu ada 3 ribu padahal tidak,” terangnya.
Secara umum, kebijakan PPKM juga sempat disebut tidak efektif oleh Presiden Joko Widodo. Menanggapi itu, Emil kembali menekankan pada soal data kasus yang tidak akurat.
“Masih ada lebih dari 10 ribu kasus belum terumumkan coba, jadi datanya sudah ada terus kapan diumumkan kita juga tidak tahu, apakah nanti diledakkan pengumumannya tiba-tiba Jabar 10 ribu,” katanya.
Baca Juga:
- Ridwan Kamil Usul Kemenkes Persingkat Mekanisme Pelaporan Kasus Covid-19
- Ridwan Kamil Ungkap Penyebab di Balik 7 Pekan Karawang Zona Merah Covid-19
“Nah, ini membuat analisis PPKM pun harus kita lihat lagi, tapi kalau mau membedah berdasarkan non kasus aktif ya, karena indikator PPKM kan banyak misalnya penegakkan hukum kan tadi dari 50 disiplin naik ke 83 kemudian jaga jarak ke 81 persen rumah sakit turun tadi panik di 80 sekarang di 70,” imbuh Emil.
Emil melanjutkan, jika dilihat secara data per data kedisiplinan ada perbaikan. Terkait pendisiplinan prokes, Emil mengaku, Jabar banyak kemajuan selama PPKM.
“Tapi kita tidak mau lengah, PPKM jangan lama-lama soalnya kasian ekonomi kan makanya penegakkannya dua minggu ke depan harus lebih giat supaya bisa memutus PPKM, tapi kalau dua minggu ke depan masih belum maksimal nanti berjilid-jilid lagi seperti sinetron, kan kasian warga,” pungkasnya.
(muh)