RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Peringatan Konferensi Asia Afrika yang jatuh setiap bulan April menjadi momentum spesial, khususnya bagi warga Bandung.
Menjadi tuan rumah dari ajang konferensi internasional di tahun 1955, setiap tahunnya Bandung merayakannya secara meriah.
Tahun ini, peringatan KAA menjadi yang ke-66 tahun. Museum Konferensi Asia Afrika (MKAA) sebagai tempat bersejarah dalam ajang tersebut mencoba tetap menghadirkan, meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
Kepala Museum Konferensi Asia Afrika Dahlia Kusuma Dewi mengatakan pada perayaan KAA ke-66 tahun, MKAA merilis tema dan logo. Bertemakan ‘Kemanusiaan dan Solidaritas’, peringatan sekarang memang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Wabah corona yang tidak direncanakan membuat banyak kegiatan terhambat.
Termasuk peringatan KAA yang seharusnya bisa digelar meriah dengan mendatangkan ribuan pengunjung dan sahabat museum.
Menurutnya, tema kali ini mengandung pesan untuk tetap saling menguatkan dan berjuang bertahan di tengah pandemik Covid-19.
“Mengajak seluruh masyarakat terus beraktivitas dan berkarya. Jangan berhenti dan membulatkan tekad berjuang melawan pandemik global,” kata Dahlia dalam presscon daring, Jumat (5/2).
Sejalan dengan tema, MKAA juga merilis logo baru untuk peringatan KAA ke-66 tahun. Kali ini logo tampak mengusung gaya cheerful dan kekinian.
Angka enam yang berderet sejajar dengan hiasan tangan yang sedang bergandengan mengandung makna solidaritas.
Selain itu, warna merah dan hijau dengan latar belakang warna putih melambangkan negara Asia dan Afrika.
“Merah untuk Asia dan hijau untuk Afrika. Logo ini mempunyai arti kalau masyarakat di negara Asia Afrika adalah bagian masyarakat dunia dan mengajak untuk bergandengan tangan, bekerjasama dengan nilai solidaritas khususnya kesehatan global melawan pandemi,” terangnya.
Menurut Dahlia, pesan-pesan yang terkandung pada logo dan tema disesuaikan dengan kondisi dunia saat ini.
Keberagaman suku, ras, dan budaya di negara Asia Afrika diharapkan tidak membuat nilai solidaritas berkurang, justru harus saling menguatkan supaya bisa bertahan.
“Kita setara, masyarakat yang setara itu sama dan saling bekerjasama itulah makna angka 66,” imbuhnya.
Selama bulan April, MKAA akan menggelar banyak kegiatan untuk peringatan KAA. Dikemas secara daring dan menarik, berbagai kegiatan ini diperuntukkan bagi anak-anak hingga orang dewasa.
Sejumlah museum di Indonesia juga akan meriahkan peringatan ini dengan kegiatan virtual tour museum.
Salah satu yang paling ditunggu pengibaran bendera dari 109 negara Asia Afrika dan satu bendera PBB. Nantinya bendera-bendera ini akan dikibarkan di sekitar kawasan gedung Merdeka dan MKAA.
“Pengibaran akan dilakukan tim internal dari MKAA. Kegiatan ini sekaligus untuk kembali mengingatkan warga Bandung kalau Kota Bandung itu bersejarah dan bisa menumbuhkan kembali semangat kita semua,” ungkapnya.
Kegiatan lain yang tidak kalah menarik ialah perilisan buku braile dan audio book untuk penyandang disabilitas yang mengupas tentang kejadian KAA dan sejarah MKAA.
Ada juga film dokumenter, Bandung Historical Study Game, lomba story telling untuk anak-anak, dan pembagian 1000 masker untuk Bandung.
(fid)