RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Tiga pesepeda dinyatakan positif Covid-19 usai menjalani tes rapid antigen saat jajaran Satlantas Polresta Bandung melakukan operasi penyekatan di Simpang Dago Bengkok Cimenyan, Kabupaten Bandung, Minggu (7/2).
“Hasilnya ternyata positif dan yang bersangkutan seperti melarikan diri atau tidak mengambil hasil tesnya. Mungkin mereka tahu sedang sakit,” ujar Kasatlantas Polresta Bandung, Kompol Erik Bangun Prakarsa.
“Ketika sedang diolah (hasil tes) oleh petugas medis, mereka langsung kabur atau meninggalkan tempat dan kembali ke Kota Bandung,” katanya.
Sebagai informasi, kegiatan operasi penyekatan tersebut digelar dalam rangka PPKM guna mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bandung.
Kata Erik, olahraga adalah salah satu upaya peningkatan imun, namun sebelum melakukan kegiatan fisik tersebut harus dipastikan kondisinya dalam keadaan sehat.
Sehingga, pada saat beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum, tidak menyebarkan penyakit ke masyarakat lainnya.
“Kami imbau kepada masyarakat, silakan olahraga dan beraktivitas tapi pastikan diri kita sehat, jangan sampai kita menyebarkan penyakit ke masyarakat lain atau ke komunitas olahraga kita,” tutur Erik.
Ke depan, pihaknya akan tetap melaksanakan penyekatan. Apalagi kegiatan ini ternyata efektif untuk membatasi ruang gerak masyarakat sehingga bisa mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bandung.
Dalam kegiatan tersebut, ada 58 orang yang menjalani rapid tes antigen. Selain itu, petugas juga memutarbalikkan 37 kendaraan pribadi, pemberian teguran lisan terhadap 32 orang pengendara dan pesepeda, dan pemberian tilang terhadap satu kendaraan karena membawa muatan orang melebihi kapasitas 50 persen, serta ada sebanyak 500 masker yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat.
Kepala Dinks Kabupaten Bandung, Grace Mediana mengatakan dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-19, pihaknya melakukan tes rapid antigen kepada wisatawan yang datang.
“Tempat wisata yang menjadi tujuan utama di daerah Kabupaten Bandung adalah Ciwidey dan Pangalengan,” kata Grace, Sabtu (6/2).
Jika memang ada wisatawan yang sudah membawa hasil rapid antigen, maka pihaknya akan terlebih dahulu melihat waktu tesnya.
Kata Grace, maksimal satu minggu, kalau lebih dari masa itu maka harus dites ulang.
“Kita harapkan dengan melakukan sample ini, kita cepat menemukan orang-orang tanpa gejala, ataupun juga untuk mempercepat penanganan Covid-19 Kabupaten Bandung. Apabila kita menemukan yang positif dari rapid antigen ini, maka kita kembalikan,” pungkas Grace.
(fik)