News

Secercah Harapan untuk Mbok Tumiyem

Radar Bandung - 09/02/2021, 17:42 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Secercah Harapan untuk Mbok Tumiyem
Mbok Tumiyem

MENJADI seorang ibu merupakan proses pembelajaran yang tak pernah usai. Begitulah yang Mbok Tumiyem rasakan, seorang nenek berusia 74 tahun yang berdomisili di Bandung.

Mbok Tumiyem tinggal bersama putra bungsunya dalam sebuah kontrakan kecil ditambah lagi kondisi sang putranya yang mengalami penyakit lumpuh separuh badan, membuat wanita yang sudah berada dalam usia senjanya itu terus berdagang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Meski usianya sudah senja, namun Mbok Tumiyem masih harus berdagang seadanya setiap hari mulai pukul 4 sore sampai waktu adzan maghrib tiba.

Rp20 ribu menjadi penyambung kehidupannya bersama Heru, sang anak berusia 33 tahun yang mengalami lumpuh sejak usianya 9 tahun.

Berdasarkan keterangan medis, penyakit yang diderita putra bungsu Mbok Tumiyem adalah Hemiplegia, yaitu gangguan pada saraf otak dan tulang punggung yang menyebabkan kakunya otot pada separuh badan kanan atau kiri.

Secercah Asa untuk Mbok Tumiyem

Mbok Tumiyem saat ditemui saat tengah berjualan di sekitaran BTM (Bandung Trade Mall), Antapani, Bandung pada 15 Januarai 2021. Foto: Pemuda Peduli

Heru, Anak dari Mbok Tumiyem, mengalami kondisi lumpuh separuh badan sejak usia 9 tahun tengah berinteraksi dengan tim Yayasan Pemuda Peduli pada 15 Januari 2021.

“Ya gimana lagi, kalau gak dagang nanti gak punya duit buat makan sama beli obat anak,” tutur Mbok Tumiyem saat dijumpai di kontrakannya.

Ia juga menambahkan bahwa terkadang ia tak tega harus meninggalkan putranya sendirian ketika berjualan.

“Gak tega sama anak kalau kelamaan, kalau mbok mau berangkat bilangnya ‘jangan lama-lama ya mak’ jadi gak tega,” katanya menirukan ucapan putranya.

Selain makan dan pengobatan,  Mbok Tumiyem juga harus membayar kontrakan yang segera habis bulan depan. Dengan penghasilan Rp20.000 perhari, ia harus menanggung semua kebutuhan hidup ia bersama anaknya.

Heru, anak dari Mbok Tumiyem mengalami kondisi lumpuh separuh badan sejak usia 9 tahun tengah berinteraksi dengan tim Yayasan Pemuda Peduli pada 15 Januari 2021

Karena Mbok Tumiyem sadar bahwa hanya dirinya yang bisa diandalkan untuk menjaga putra bungsunya dengan penuh kasih.

Baca Juga: Pemuda Peduli dan Tren Menjadi Relawan “Keren” di Tahun 2021

Dengan usianya yang sudah senja, Mbok Tumiyem harus memikul tanggung jawab yang sangat besar, buah dagangan yang Mbok Tumiyem pikul dipunggungnya hanya sebagian kecil dari tanggung jawab kehidupan yang dipikul Mbok Tumiyem.

“Kalau bukan mbok yang jualan, mau siapa lagi? Soalnya anak mbok gak bisa ngapa-ngapain lagi,” tutur wanita berusia 74 tahun tersebut,

Melihat hal ini, Yayasan Pemuda Peduli bergerak untuk membantu Mbok Tumiyem dengan cara menggalang dana melalui Kitabisa.com.

Penggalangan dana mulai 21 Januari hingga berita ini ditayangkan sudah mencapai Rp 41 juta dari target Rp 100 juta.

(*)


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.