RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pemprov Jawa Barat (Jabar) berupaya mengubah sektor pertanian dengan menggagas Petani Milenial Juara. Harapan program tersebut dapat menarik minat generasi milenial untuk membawa perubahan pada sektor pertanian masa depan.
Kepala Biro Perekonomian Setda Jabar Benny Bachtiar menyatakan, sektor pertanian saat ini belum menjadi magnet pekerjaan bagi generasi milenial Jabar. “Hal tersebut berdampak pada rendahnya produktivitas pangan Jabar. Hampir 75 persen petani sudah berusia 45 tahun,” ucap Benny di Kota Bandung, Kamis (11/2/2021).
Berdasarkan hasil survei pertanian antar sensus (sutas) 2018 oleh Badan Pusat Statistik, jumlah petani di Jabar mencapai 3.250.825 orang. Dari jumlah tersebut, petani milenial, yang berusia 25-44 tahun hanya 945.574 orang atau 29 persen. Kondisi tersebut tentu memberikan efek domino bagi sektor pertanian di Jabar.
Benny mengatakan, selain untuk menarik minat generasi milenial, Petani Milenial Juara di Jabar bertujuan menumbuh kembangkan kewirausahaan muda pertanian. “Kami ingin menciptakan pertanian maju, mandiri, dan modern. Kemudian, harapan dari program ini dapat mengurangi masalah pengangguran sekaligus mengubah wajah pertanian menjadi pertanian modern dan berbasis teknologi,” ucapnya.
Sejumlah bantuan pun akan Pemprov Jabar berikan dalam program Petani Milenial Juara. Pertama adalah peminjaman lahan garapan seluas 2.000 meter persegi selama kurun waktu 2 tahun.
Bantuan permodalan lewat skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) pun akan diberikan. Termasuk pendampingan penanaman dari para penyuluh pertanian.
Menurut Benny, Pemprov Jabar akan mencari offtaker atau pembeli. Dengan begitu, petani muda dapat berkolaborasi dengan offtaker mengenai komoditas. “Sudah dijamin pasarnya karena sudah ada Perjanjian Kerja Sama antara pelaku usaha sehingga komoditas akan menyesuaikan permintaan,” katanya.
Benny juga mengatakan, akan memanfaatkan teknologi 4.0 dalam program Petani Milenial Juara ini.
Ia menyebut bahwa implementasi teknologi menjadi dasar pembinaan petani milenial. Dengan pemanfaatan teknologi, diharapkan produktivitas petani milenial dapat meningkat.
Baca Juga:
“Kami akan memanfaatkan Teknologi digital science base agriculture, seperti drips irigation, e-fishery, dan fish finder. Selain itu, ada TALESA atau online digital desa,” tuturnya.
Benny menuturkan, program Petani Milenial Juara di Jabar tidak hanya mencakup bidang pertanian tapi termasuk peternakan, perikanan, dan perkebunan. “Komoditas akan sangat variatif. Untuk pertanian, mulai dari jagung, jahe, ubi-ubian, sampai tanaman holtikultura. Di sektor perkebunan adalah serahwangi. Kemudian, madu dan jamur tiram,” ucapnya.
“Selain itu, budidaya penggemukan domba, ayam boiler, ayam petelur dan ternak puyuh. Sedangkan di sektor perikanan yakni budidaya ikan tawar lewat kolam plastik,” imbuhnya.
(ysf)