News

Belajar Tentang Madu di Kedai Lebah Rancabali

Radar Bandung - 24/02/2021, 18:50 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Pegawai Kedai Lebah tengah menyajikan aneka makanan dan minuman di Kedai Lebah

RADARBANDUNG.id, RANCABALI – Tak hanya menyiapkan sajian madu asli, Kedai Lebah di Jalan Raya Ciwidey – Rancabali Kabupaten Bandung juga memberikan edukasi bagi masyarakat yang ingin lebih mengetahui tentang makanan yang dihasilkan oleh lebah.

Pengelola Kedai Lebah, Eri Sobari mengatakan, selain menikmati madu, pengunjung juga bisa mendapatkan edukasi atau menambah pengetahuan soal madu, mulai dari proses peternakan dari berbagai lebah penghasil madu.

Di Kedai Lebah ini sudah tersedia sarang lebah ternak jenis Trigona (Klanceng atau Teuweul dalam Bahasa Sunda), serta beberapa jenis lebah lainnya.

“Kami ingin memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat soal madu. Karena sejatinya madu itu banyak sekali variannya. Termasuk Indonesia, yang ternyata potensinya sangat melimpah sampai 80 persen,” ujar Eri di Rancabali, Rabu (24/2).

Pihaknya menyediakan jenis madu dari berbagai daerah di Indonesia, antaranya adalah Sumbawa, Kalimantan, Sulawesi, Binjai, NTT, NTB dan juga ada madu dari berbagai negara lain.

Selain varian rasa, pengunjung juga dapat menikmati sajian madu yang diracik oleh barista.

Termasuk minum madu a’la orang Eropa, tentunya dengan racikan berbagai manfaat dari lebah madu, seperti royal jeli, bee polen dan madu itu sendiri.

Kata Eri, ide mendirikan Kedai Lebah ini didasari keprihatinannya terhadap minimnya pengetahuan masyarakat tentang madu asli yang berkualitas dengan beragam varian rasa dan karakter berbeda beda.

Padahal, kekayaan alam Indonesia yang subur ini ternyata punya kontribusi 80 persen untuk memasok kebutuhan madu dunia.

“Tapi kenyataannya, hanya sebagian kecil (madu) yang bisa masyarakat luas nikmati di dalam negeri,” kata Eri.

Selain tak dinikmati secara luas oleh masyarakat, manisnya madu asli Indonesia ini juga tak semanis yang dirasakan para peternak lebah madu.

Menurut Eri, ada oknum tengkulak atau pengusaha madu “nakal” meraup keuntungan besar dari ekspor madu.

Baca Juga:

“Padahal mereka membeli murah dari peternak. Kemudian mereka juga membawa (impor) madu olahan untuk dipasarkan dalam negeri dengan harga murah,” jelas Eri.

Guna membantu para peternak agar tidak menjadi oknum tengkulak nakal, pihaknya menghimpun para peternak lebah madu di Indonesia, termasuk Kabupaten Bandung untuk dijadikan mitra binaan.

Jadi, Eri berharap, para peternak tidak hanya dijadikan sebagai objek usaha oleh para oknum tersebut.