RADARBANDUNG.ID, PADALARANG – Aksi perundungan atau bullying karena masalah sepele antar anak terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Seorang anak perempuan berusia 12 tahun jadi korban perundungan 4 teman sepermainannya di Graha Tekno, Desa Padalarang, Padalarang.
Peristiwa tersebut terungkap usai video 18 detik yang menimpa korban viral di jagat media sosial (Medsos).
Informasi yang diperoleh, keempat bocah yang melakukan perundungan SN (13), AS (11), N (12), dan IC (10) yang masih teman main korban.
Kepala Dusun I Desa Padalarang Maulana Yusuf mengungkapkan, awal mula kejadian akibat ketersinggungan para pelaku terhadap postingan korban SN di Medsos.
“Akibatnya, IC mengajak AS dan N untuk melabrak SN. Mereka bertemu di tanah lapang Kompleks Graha Tekno untuk beradu argumen,” katanya kepada Radarbandung.id, Jumat (26/2).
Ia mengatakan, saat mendatangi korban, diduga para pelaku tersulut emosi, sehingga terpancing melakukan kekerasan terhadap korban. “Memang ada adu argumen sampai kontak fisik, kejadiannya kemarin (Kamis 25/2),” jelasnya.
Maulana katakan para pelaku tidak mengetahui bagaimana awal mula video perundungan itu sampai viral di medsos. Namun, menurutnya, insiden tersebut merupakan kesalahpahaman.
“Video itu direkam di ponsel salah satu anak yang masih teman mereka juga. Sebetulnya ini hanya kesalahpahaman saja antara anak-anak,” katanya.
Baca Juga:
- Kesaksian Tetangga Bocah Penjual Jalangkote: Semangat Membantu Orangtua, Sering Dibully tapi Sabar Tak Pernah Cerita
- Herjunot Ali Dibully Netizen Tanpa Henti
- Komnas Anak Minta Masyarakat Hentikan Penggunaan Kata “Anjay”
Ia menegaskan, pihaknya telah mengklarifikasi kepada kedua belah pihak dengan disaksikan Ketua RT/RW setempat dengan menghadirkan orangtua, baik pelaku maupun korban.
“Mereka sudah saling memaafkan, orangtua juga sudah menerima dan intinya masalah ini sudah selesai. Tidak akan sampai berlanjut ke ranah hukum juga,” ungkapnya.
Namun dalam hal ini, ia mengimbau orangtua agar lebih mengawasi pergaulan anak secara ketat, termasuk dalam berkegiatan di Medsos.
“Sudah diingatkan agar tidak mengulangi hal serupa karena dampaknya akan sangat luas apalagi kalau sampai viral,” pungkasnya.
(kro)