News

Ahli Australia Teliti Potensi Kentut Tularkan Covid-19

Radar Bandung - 10/03/2021, 18:00 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Ilustrasi/Pixabay

RADARBANDUNG.id – JANGAN kentut sembarangan karena bisa membuat orang lain merasa tak nyaman! Tak Cuma itu, pada era pandemi Covid-19 saat ini ditengarai kentut juga dikhawatirkan bisa seperti aerosol yang menyebarkan virus atau pembawa kuman.

IFL Science mengatakan seorang perawat mengajukan pertanyaan aneh kepada dokter Australia.

Karl Kruszelnicki mengatakan kepada pendengar acara radio sains di Brisbane bahwa, perawat bertanya apakah ia menginfeksi ruang operasi tempatnya bekerja karena kentut diam-diam pada area steril selama prosedur.

“Saya menyadari bahwa saya tidak tahu, tetapi saya bertekad untuk mencari tahu,” katanya seperti dilansir Science Times.

Ia menghubungi teman ahli mikrobiologi di Canberra untuk melakukan penelitian. Mereka melakukan percobaan hanya dengan melepas celana dan langsung kentut ke wadah.

Luke Tennent, teman ahli mikrobiologi, meminta salah satu rekan kerjanya untuk diam-diam mengeluarkan kentut pada wadah dari jarak 5 cm (2 inci). Rekan kerja itu mengulangi prosedur tersebut dengan pakaian lengkap. Dan tidak ada apa-apa di antara anusnya kecuali 5 cm udara itu.

Baca Juga: Madu Lembang Dipercaya Dapat Mencegah Penularan Virus Corona

Setelah peserta menyelesaikan tugasnya, mereka dibiarkan semalaman untuk diperiksa. Keesokan paginya, terlihat gumpalan 2 jenis bakteri telah berkecambah di wadah yang telah terkontaminasi kentut dari anus yang terbuka.

Menurut jurnal BMJ, bakteri ini biasanya hanya ada pada perut dan kulit kepala. Sementara itu, tidak ada bakteri jika seseorang kentut dengan memakai celana.

Baca Juga: Virus Corona Bisa Menular Lewat Air Mata Saat Tersentuh Tangan

Ia menjelaskan bahwa meski ini mungkin terdengar menjijikkan atau mengganggu, bakteri yang berceceran di wadah tidak berbahaya dan sebanding dengan bakteri baik yang ditemukan dalam yogurt.

Eksperimen sederhana memberi Kruszelnicki respons ilmiah terhadap pertanyaan perawat. Ia menyimpulkan dalam studinya bahwa sebaiknya jangan kentut sembarangan tanpa celana saat sedang berada di dekat makanan.