RADARBANDUNG.id, SUMEDANG – Bus pariwisata Sri Padma Kencana yang mengangkut siswa SMP IT Al Muawanah Subang sebelum mengalami kecelakaan terjun ke jurang di Tanjakan Cae, Jalan Wado-Malangbong, Sumedang, Rabu (10/3) sekitar pukul 18.30 WIB ternyata sempat terekam kamera CCTV.
Video sebelum bus yang disebut membawa rombongan ziarah dan tur itu sebelum masuk jurang tersebar. Video terekam melalui CCTV di warung tahu di sekitar lokasi kejadian. Dalam video memperlihatkan rekaman video CCTV kondisi bus.
Melansir video di media sosial yang diunggah akun Instagram @aslisumedang terlihat bus berukuran besar melintas di jalan depan rumah penduduk di ruas jalan yang tampak tak terlalu besar.
Bus melintas dalam kecepatan rendah, namun terlihat sudah mulai oleng atau bergoyang ke kiri dan kanan. Di belakang bus juga tampak sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil.
Dari catatan waktu dalam video tersebut saat bus melintas menunjukkan pukul 18.16 WIB.
“Beberapa saat sebelum kecelakaan bus Sri Padma Kencana sempat terekam CCTV di salah satu warung tahu di wilayah Wado, Kab. Sumedang,” demikian keterangan unggahan salah satu video di Instagram.
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri menyebut jalur alternatif Garut-Sumedang via Wado yang menjadi lokasi kecelakaan maut bukan untuk kendaraan besar seperti bus.
Baca Juga: Bus Terjun ke Jurang di Sumedang, 27 Penumpang Tewas: Polisi Akan Periksa PO Bus Hingga ATPM
Karena kontur jalan itu sendiri memang menurun cukup panjang dengan banyak tikungan. Selain itu, jalan tersebut tidak dilengkapi dengan penerangan sehingga pada malam hari kondisi jalan itu cukup gelap.
“Setahu saya jalan ini memang tidak untuk bus besar seperti ini,” kata Ahmad Dofiri di lokasi kecelakaan.
Menurutnya, jalur itu sempat ramai digunakan ketika Jalur Lingkar Nagreg masih belum selesai dibangun beberapa tahun silam.
Baca Juga: 27 Penumpang Meninggal, Ini Kesaksian Korban Selamat Sesaat Sebelum Bus Terjun ke Jurang di Sumedang
Jalur itu memang sedianya menjadi jalur alternatif yang menghubungkan antara jalur selatan menuju jalur utara dari wilayah Priangan Timur Jawa Barat, atau sebaliknya.
“Yang biasa dipakai waktu (lingkar) Nagreg belum beres, ini alternatif pengalihan Nagreg bisa melalui Wado,” katanya.
Selain itu, ia menduga sopir bus pariwisata itu tidak memahami jalur yang akan dilewatinya karena bus reguler jarang yang menggunakan jalur alternatif tersebut.