RADARBANDUNG.Id – Oxford Business Group (OBG) bekerja sama dengan FIFGroup untuk meluncurkan Covid-19 Response Report (CRR, Laporan Tanggapan Covid-19) terbarunya yang membahas peluang pertumbuhan industri multifinance Indonesia di era pasca-pandemi. CRR meliputi analisis yang berfokus pada potensi percepatan digitalisasi untuk memulihkan industri multifinance yang diikuti oleh tren perkembangan fintech, penyediaan layanan pinjaman digital yang lebih luas, dan peningkatan kegiatan e-commerce.
CRR menampilkan analisis mendalam mengenai upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan format laporan yang mudah dicerna dan diakses, serta berfokus pada data dan infografis lanskap sosial-ekonomi di Indonesia.
Laporan ini menyoroti peran Roadmap Inovasi Keuangan Digital dan Rencana Aksi 2020-24yang telah diluncurkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan diharapkan dapat membantu pelaku industri multifinance agar mampu memanfaatkan berbagai teknologi untuk menarik nasabah baru danmeningkatkan inklusi keuangan.
Laporan ini juga mengukur tingkat kepercayaan konsumen Indonesia setelah terjadinya pandemi dan membahas potensi dampak sentimen konsumen di pasar. Seiring dengan pergerakan menuju era ‘new normal’ di mana konsumen semakin intens meningkatkan aktivitas e-commerce, laporan tersebut juga menyajikan berbagai peluang industri multifinance dalam bidang ritel online seperti penyediaan fitur paylater (beli sekarang, bayar nanti).
Selain itu, menelaah pertumbuhan FIFGroup yang mencerminkan ekspansi industri dan menguraikan langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan untuk menjaga kelangsungan bisnis selama pandemi.
Dalam laporan ini, ditampilkan pula hasil wawancara dengan Margono Tanuwijaya, CEO FIFGroup, di mana ia menyampaikan wawasan seputar beragam topik yang disoroti di Indonesia, seperti dampak percepatan digitalisasi terhadap perkembangan industri multifinance di masa depan serta pemanfaatan perangkat teknologi dalam menjangkau nasabah baru dan memitigasi risiko pinjaman.
“Di sektor multifinance, penerapan teknologi digital sangatlah diperlukan untuk memodernisasi proses bisnis serta mengembangkan produk dan channel digital guna menjangkau nasabah lebih luas. Hal Ini termasuk mengintegrasikan platform digital untuk memanfaatkan ekosistem digital yang ada dan membangun keunggulan yang kompetitif. Kondisi ini juga akan membawa pesaing baru dari start-up teknologi yang melakukan diversifikasi dari memperluas bisnis mereka di sektor keuangan,”ujar Margono Tanuwijaya.
Jade Currie, Editor Regional OBG for Asia, mengatakan bahwa setelah menanggung beban krisis global sebelumnya, Indonesia saat ini berada pada posisi yang lebih kuat untuk menghadapi pandemi Covid-19 berkat pertumbuhan ekonomi yang lebih mantap, hutang publik yang rendah, dan kualitas layanan kesehatan yang semakin meningkat.
“Perekonomian Indonesia diharapkan bertumbuh sebesar 6,1% pada tahun 2021 dan mengungguli sebagian besar negara G20 lainnya. Seiring dengan pandemi yang mempercepat tren digital dan mengubah perilaku konsumen, kami berharap segmen multifinance di Indonesia dapat memperluas perannya dalam ekosistem industri yaitu tak hanya memberikan pinjaman kepada badan usaha lainnya, tetapi juga dengan membantu mengatasi kesenjangan dalam pembiayaan,” pungkasnya.
(pra)