RADARBANDUNG.id – Sebanyak lima ribu ton beras di Gudang Bulog Indramayu hasil pengadaan tahun 2018 mengalami penurunan mutu dengan kondisi berdebu dan menguning.
Stok beras yang berasal dari hasil pengadaan tahun 2018 tersebut masih tersimpan di gudang Bulog Cabang Indramayu.
Kepala Perum Bulog Cabang Indramayu, Dadan Irawan mengatakan beras hasil impor ini tidak laku di pasaran. Ia khawatir keberadaannya bisa memengaruhi kualitas beras stok baru.
“Jadi (stok beras hasil pengadaan) yang tahun 2018 sebagian besar sudah mengalami turun mutu,” ujar dia.
Dadan mengatakan total stok beras di Bulog Indramayu sekarang ada sebanyak kurang lebih 33 ribu ton hasil gabungan dari sisa stok di 2018 hingga pengadaan awal di 2021.
“Indramayu terdiri dari stok tahun 2018 sebanyak kurang lebih 17 ribu ton, kemudian 2019 kurang lebih 7.400 ton, tahun 2020 ada 2.000 ton, kemudian tahun 2021 yang baru penyerapan itu sekitar 800 ton,” kata Dadan.
Senada dengan Dadan, Kepala Pimpinan Kantor Cabang Bulog Cirebon, Jawa Barat Ramadin Ruding mengatakan saat ini masih terdapat 5.000 ton beras impor tahun 2018 yang berada di gudang dan belum bisa dikeluarkan.
“Ada 5.000 ton beras impor tahun 2018 yang masih berada di gudang,” kata Ramadin.
Saat ini total stok beras di gudang Kantor Cabang Bulog Cirebon yakni 70.000 ton.