RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) diakselerasi untuk mengejar target penyelesaian di tahun 2022. Selain itu, mereka sudah memulai dilakukan workshop pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk bagian operasional dan maintenance dari setiap subsistem.
Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya mengatakan percepatan progres di setiap titik dilakukan secara komprehensif, sehingga akselerasi pembangunan proyek KCJB bisa terwujud.
“Saat ini, High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC), KCIC, beserta pemanufaktur sarana dan prasarana terkait, didampingi oleh KAI sedang merumuskan check list untuk semua sub-sistem yang dibutuhkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, baik itu terkait EMU, railway system maupun operasional,” ungkapnya.
Di sisi lain, pembangunan dan penyediaan sarana prasarana Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga menjadi prioritas dan berjalan paralel. Keempat stasiun yakni Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar saat ini dalam tahap konstruksi. Secara general, pembangunan telah memasuki tahap fondasi dan struktur lainnya.
Terkait persiapan operasional KCJB, saat ini sedang dilakukan workshop pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk bagian operasional dan maintenance dari setiap subsistem.
Mirza mengakui banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi. Maka dari itu, koordinasi dan penguatan komunikasi dengan semua kontraktor yang terlibat dalam proyek KCJB dilakukan secara intens agar bisa menemukan solusi jika ada hambatan yang dihadapi.
“Termasuk penegasan penerapan zero tolerance terhadap kecelakaan kerja dari proses konstruksi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung,” ungkap Mirza.
Terkait informasi munculnya pembengkakan biaya yang beredar di banyak media, dijelaskan Mirza, PT KCIC hingga saat ini masih melakukan kajian internal dengan pihak terkait. Untuk diketahui, feasibility study (FS) pembangunan Kereta Cepat Jakarta- Bandung dilakukan di tahun 2015 atau enam tahun silam.
Seiring dengan berjalannya waktu dan proses, tentu ada inflasi yang terjadi. Apalagi di tahun 2020 terjadi pandemi covid-19 yang membuat seluruh industri terkena dampaknya. Imbas serupa juga menerpa proyek KCJB yang ditangani PT KCIC.
Kondisi ini berdampak pada proses pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang sedang berjalan. Meski begitu, KCIC tetap berupaya melakukan berbagai langkah untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Selain mengembangkan infrastruktur transportasi publik, PT KCIC turut berupaya menunjang peningkatan produktivitas masyarakat di sepanjang trase kereta cepat melalui pengembangan superblok dan kawasan terintegrasi atau Transit Oriented Development (TOD). Saat ini, pengembangan TOD di tiga stasiun berfokus pada evaluasi rencana dan pengadaan lahan serta perizinan.