RADARBANDUNG.id – ANAK DESA Ciberes tengah berfoto dengan hadiah yang didapat dari Games yang dilaksanakan. Kegiatan ini berada dalam rangkaian acara kunjungan PPI UPM Malaysia ke salah satu desa binaan di bawah naungan Yayasan Pemuda Peduli pada 21 Maret 2021.
Wilayah desa memiliki ketertarikan sendiri. Mulai dari sumber daya alamnya yang masih berlimpah, Kebudayaan yang beragam, hingga sumber daya manusianya yang masih harus dikembangkan melalui berbagai sektor yang ada.
Pemuda Peduli, dalam Programnya yang bernama Bina Desa mencoba menggali adanya potensi yang ada di desa. Bina Desa sendiri merupakan sebuah program pemberdayaan masyarakat di daerah dengan tujuan termajukannya kualitas pendidikan di desa-desa di Indonesia.
Melalui program ini, Relawan Bina Desa melakukan proses pengajaran setiap akhir pekan dengan mengimplementasikan berbagai metode pengajaran dan berkolaborasi dengan pihak eksternal untuk memberikan experience yang lebih beragam.
Efektivitas Program Bina Desa, mengundang Persatuan Pelajar Indonesia dari Universiti Pemuda Malaysia untuk mengunjungi salah satu desa Binaan Pemuda Peduli dalam Program Bina Desa.
Desa Ciberes, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang menjadi desa tertujunya. Dalam kegiatan kunjungan tersebut terdapat berbagai rangkaian acara yang ada di dalamnya. Antaranya pengajaran menggambar dengan tema cita-cita disertai games outdoor sebagai icebreaking disela kegiatan.
Fahri (9), Salah satu anak desa Binaan Pemuda Peduli tengah terfokus menyeimbangkan posisi kelereng tepat di tengah sendok. Games dalam acara ini menjadi icebreaking disela kegiatan kunjungan Mahasiswa PPI UPM Malaysia pada 21 Maret 2021.
Mutia, salah satu mahasiswa yang mengikuti kunjungan mengungkapkan rasa puasnya akan respons yang didapatkan dari anak desa. “Seneng banget, respons anak-anaknya happy banget meskipun di Ciberes panas tapi mereka masih enerjik banget,” ungkapnya.
Selaras dengan itu, Pringga Fitradi, Founder dari Pemuda Peduli berpendapat bahwa lingkungan desa memiliki potensi yang harus digali.
“Semua daerah di Indonesia itu memiliki kesan tersendiri bagi saya. Karena ada satu elemen yang sering kita sebut uniqueness. Sejauh ini, menurut saya daerah timur itu yang paling sexy untuk masalah kebudayaan, tradisi dan adatnya. Potensi di desa, jika dikembangkan dengan baik itu akan menjadi satu komoditas mumpuni bagi daerahnya itu sendiri,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa kunjungan PPI UPM ke desa merupakan sebuah apresiasi dari hasil kerja Pemuda Peduli di desa binaan yang berada di bawah naungannya.
“Program ini muncul guna membangun dan mengembangkan karakter pemuda melalui skema pemberdayaan masyarakat. Untuk aktivitas program Bina Desa, biasanya dilakukan secara berkelanjutan setiap minggu. Kami mengucap terimakasih atas kunjungan yang dilakukan. Selanjutnya, Yuk kita sama-sama bangun asa kita di desa,” pungkas Pringga saat ditemui di Kantor Yayasan Pemuda Peduli. ***
Berita Terkait :
- Pemuda Peduli dan Tren Menjadi Relawan “Keren” di Tahun 2021
- Secercah Harapan untuk Mbok Tumiyem
- Social Incubation, Visi Pemuda Peduli untuk Sociopreneur di Indonesia yang Sukses Raih Grand Klaster Kolaborasi SMSG