SMA Krida Nusantara Kota Bandung menggelar kegiatan pembelajaran tatap muka tanpa izin Gugus Tugas hingga 16 siswa terpapar Covid-19
RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid -19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengakui, dunia pendidikan di Kota Bandung belum siap melakukan pendidikan tatap muka (PTM).
“Kalau kita lihat kondisi sekarang, faktanya di Kota Bandung belum siap melaksanakan kegiatan PTM,” ujar Ema Kepada wartawan, Senin (29/3).
Salah satu buktinya, dengan adanya kasus 16 orang yang terkonfimasi positif di SMA Krida Nusantara, Cibiru baru-baru ini.
Ema katakan, sangat menyesalkan kejadian tersebut, pasalnya kegiatan PTM SMA Krida Nusantara tanpa mendapat izin tim Gugus Tugas.
“Mestinya kegiatan ini dengan mengantongi izin dari tim gugus tugas,” katanya.
Sebagai tindaklanjut dari kasus tersebut, Ema mengatakan, sudah meminta pihak yayasan SMA Krida Nusantara untuk memulangkan siswa yang terpapar dan sebelumnya diisolasi di sekolah. Meski menurut laporan yang diterimanya, siswa yang terkonfirmasi positif adalah pasien OTG.
Baca Juga: Begini Skenario Persiapan Sekolah Tatap Muka di Kota Bandung
“Saya khawatir, kalau diisolasi di sekolah, fasilitasnya tidak memadai. Walaupun OTG, saya tidak mau penanganannya asal-asalan, karena kalau ditangani asal-asalan nanti bisa jadi bergejala,” katanya.
Menurut Ema, sebelum para siswa dipulangkan, semua akan tes PCR, dengan biaya yang ditanggung pihak yayasan.
Baca Juga: Dapat Izin, Sekolah Tatap Muka di Jabar Dimulai Juli 2021
Atas kejadian ini, Ema mengakui pihaknya kecolongan. Karena, ada kegiatan sekolah tanpa izin tim Gugus Tugas dan sudah memberikan teguran kepada pihak yayasan. Namun, untuk sanksi, Ema mengatakan belum akan menjatuhkan sanksi apapun.
Menghadapi rencana PTM Juli mendatang, Ema mengatakan akan menggelar rapat dengan seluruh pemangku kepentingan. “Nanti kita meminta Disdik untuk mengundang semua pemangku kepentingan, sebelum melakuan PTM. Agar kita mendapatkan gambaran kesiapan kita semua,” tuturnya.
(mur)
