RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung Yayan Ahmad Briliana mengatakan, banyak beredar berita bohong alias hoax tentang vaksin Covid-19 yang beredar di Kota Bandung saat ini.
Selain berita tentang vaksin , yang sekarang beredar banyak hoax tentang peristiwa ledakan di kilang minyak pertamina dan beberapa berita mengenai peristiwa yang sedang update.
Yayan mengatakan, berita hoax banyak beredar di twitter. Meski pada media sosial lain juga ada, namun tidak sebanyak di twitter. Untuk itu, Yayan meminta masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
“Karenanya, kita menggelar webinar tentang sosialisasi menggunakan sosial media dengan bijak,” terangnya kepada wartawan, Selasa (30/3).
Yayan mengatakan beberapa hal yang menjadi ciri khas berita hoax adalah pemberitaannya bertubi-tubi dan bombastis. Untuk masyarakat yang menerima berita yang disinyalir berita hoax, bisa melaporkan ke aplikasi Sok Atuh lapoRkeun InfoRmasi neGatif (SARING).
“Kita bisa melaporkan ke pemerintah pusat. Baik itu akunya, maupun isi beritanya. Nantinya pemerintah pusat yang akan melakukan tindakan dengan menutup akun tersebut,” tegasnya.
Pemkot Bandung akan Sediakan WiFi Publik
Pada sisi lain, Yayan mengatakan, Kota Bandung terus berkembangan dan mengikuti berita-berita yang berkembang.
Agar tidak ketinggalan infomasi, dan agar informasi bisa diakses dengan mudah, 7 April 2021 mendatang Pemkot Bandung akan meresmikan Wi-Fi publik di seluruh kecamatan dan kelurahan.
“Jadi sekitar 80% WiFi sudah siap, mudah-mudahan dengan perbanyak WiFi ini jadi multivel efek, bisa menimbulkan efek positif buat masyarakat. Dulu sudah ada hanya 50 titik dan itu terbatas, sekarang ada 500 titik,” papar Yayan.
Baca Juga: Pemprov Targetkan Pasang WiFi di 638 Titik Desa
Menurut Yayan, Diskominfo melayani ketersediaan WiFi OPD, Puskesmas, SMP, dan CCTV di jalan-jalan sepi. “Untuk jalan-jalan sepi ini jumlahnya 87 titik, dengan jumlah kamera sekitar 195 kamera,” terangnya.
Yayan bercita-cita ke depan Kota Bandung bakal seluruhnya terkoneksi atau terhubung dengan WiFi. “Dengan WiFi lebih murah kalau kasih pulsa atau kuota kan jadi lebih mahal. Ini satu titik bisa 100 orang dari anggaran APBD 12 miliar seluruhnya ya,” jelasnya.
(mur)