RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Sebanyak 39 ribu guru honorer madrasah di Jabar dikabarkan terlambat memperoleh tunjangan profesi guru (TPG).
Keterlambatan diakui dampak dari sejumlah pejabat keuangan di Kemenag Kanwil Jabar yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kabid Pendidikan dan Madrasah, Kanwil Kemenag Jabar, Yusuf membenarkan hal tersebut. Ia menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan pencairan tunjangan profesi itu. Ia katakan, ada sekitar 13 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 seusai kunjungan dari Garut.
“Saya menyampaikan permohonan maaf karena yang semula rencana kita akan mencairkan TPG ini akhir Maret terhambat karena ada karyawan kita khususnya pada bagian keuangan,” katanya saat acara doa bersama secara virtual yang diselenggarakan Federasi Guru Honorer Madrasah (FGHM) Jabar, Minggu (18/4).
Yusuf mengungkapkan, belasan karyawan bagian keuangan itu terpapar setelah pulang rapat dari Garut. “Itu sangat vital menangani pencairan, tanda tangannya tidak bisa diwakilkan,” ujar Yusuf.
Selain itu, keterlambatan juga dipicu karena beberapa faktor lain seperti ketidakcocokan data guru penerima, perubahan rekening, serta bank penyalur pada daerah yang berbeda-beda. Terkait itu, kata Yusuf, dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang operator daerah masing-masing guna membenahi data.
“Setiap kabupaten kota telah memiliki bank penyalur TPG masing-masing padahal di kanwil bank penyalurnya tunggal bank BJB Syariah,” katanya.
Ketua Federasi Guru Honorer Madrasah (FGHM) Jabar, Ismet Iis Sari Mulyani, mengatakan, kegiatan virtual tersebut dilakukan dalam rangka mendoakan kesembuhan pejabat Kemenag Kanwil Jabar pun berharap tunjangan profesi segera diselesaikan.