Sejumlah kejadian dari kekalahan Persib itu di antaranya seperti pelemparan flare atau suar terhadap gedung Graha Persib
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Setelah Persib Bandung menelan hasil pahit, takluk dari Persija di final Piala Menpora 2021, Minggu (25/4) malam, serangkaian aksi kekerasan dilakukan sejumlah oknum yang diduga kecewa karena kekalahan tersebut.
Sejumlah kejadian dari kekalahan Persib itu di antaranya seperti pelemparan flare atau suar terhadap gedung Graha Persib, perusakan mobil berplat B milik sejumlah pengendara, hingga penghinaan terhadap pihak kepolisian melalui media sosial.
Kepada Radar Bandung, pihak sekuriti setempat membenarkan adanya pelemparan flare hingga batu terhadap Graha Persib. Lemparan flare itu diarahkan ke bagian teras kafe lantai dua.
Pantauan di lokasi, masih terlihat pula bekas bercak putih dan biru yang menurut keterangan pihak sekuriti diduga bekas flare yang terbakar. Untung, tak ada yang menjadi korban dan kerusakan gedung karena kejadian tersebut.
Tindakan para oknum itu tak cukup sampai di situ.
Pengendara Jadi Sasaran
Sejumlah pengendara mengaku telah menjadi sasaran amuk dan kekecewaan mereka. WM adalah salah satunya.
Minggu malam tak lama seusai pertandingan, WM mengaku tengah melintas dengan mobil berplat B di Jalan Diponegoro dari arah Jalan Riau menjuju Jalan Aria Jipang. Tiba-tiba, Willy dipepet sekitar 10 motor.
“Awalnya tidak terlalu banyak, sekitar 10 sepeda motor,” ujar Willy saat dihubungi, Senin, (26/4).
Willy menuturkan, para pengendara motor itu berteriak menyuruh WM menepi untuk memberi jalan. Namun, Kata WM, sejumlah orang itu menyebut-nyebut plat nomor mobilnya. Tak lama, mobil pun ditendang. Bahkan salah seorang diantaranya sempat menyemprot WM menggunakan pilox.
Baca Juga: Ayo Persib, Jangan Menyerah!
“Menyemprot muka saya. Beberapa temanya langsung ada yang memukuli, posisi saya ada di dalam mobil. Langsung saya tutup jendela,” tutur WM.
“Melakukan hal seperti itu untuk apa sih. Mereka melakukan hal-hal yang menurut saya sudah bukan tahapan arogan lagi. Saya juga orang Bandung, mestinya mereka tidak perlu lah melakukan hal-hal seperti itu,” tegas WM.
Warga lain yang juga jadi sasaran adalah FA. Malam itu dalam perjalanan dari arah Gedung Sate menuju Jalan Dipati Ukur.
Baca Juga: Markas Persib Dirusak, Ini Komentar Dirut PT PBB
Ia bertemu dengan segerombolan pemotor dari Jalan Sulanjana. Saat para pemotor itu melintas, tiba-tiba salah seorang di antara mereka yang mengeluarkan cat semprot dan menyemprotkannya ke mobilnya.
“Saya sudah mengira kalau itu bobotoh, jadi sudah tidak bisa kemana-mana karena jalan memang jadi satu arah dari arah Sulanjana,” katanya. “Saya buka kaca, teriak, ‘urang oge orang Bandung’ (Saya juga orang Bandung),” imbuhnya.
Baca Juga: Persib Bandung Patok Target Juara Liga 1 2021/2022
Berhubung mobil FA berplat D, kejadian tak lebih parah dari itu. Sejumlah orang yang masih bagian dari rombongan mencoba melerai dan mebiarkan mobil FA lewat.
Kapolsek Bandung Wetan, Kompol Asep Saepudin membenarkan adanya kericuhan tersebut. Setelah mendapat kabar pihaknya cepat bergerak untuk melakukan pengamanan di sejumlah titik tersebut.
“Pengamanan sejak pukul 22.00 WIB, dan sekitaran Bandung Wetan sudah aman sekitar pukul 00.00 WIB,” katanya.
Baca Juga: Hasil Final Piala Menpora: Persib Takluk Usai Dikalahkan Persija
Menanggapi ini, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil meminta semua pendukung Persib untuk bisa menahan diri, menganggap kalah-menang hal biasa dalam sebuah pertandingan.
Ia mengatakan, mereka yang tak bisa menerima kekalahan lalu melampiaskan kekesalannya adalah contoh dari orang berakhlak buruk. “Menang-kalah dalam pertandingan itu biasa,” katanya.
Ridwan Kamil berpesan agar tak ada oknum yang mengulangi tindakan serupa. Ketika menang, katanya jangan jumawa, lalu saat kalah jangan kecewa berlebihan. “Bobotoh, mari kita dukung Persib jangan saat menang saja tapi ketika kalah juga,” pungkasnya.
(muh)