RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pelaksaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021 di Kampus UPI Bandung berjalan lancar. Tingkat kehadiran peserta secara keseluruhan naik 94.39 persen dibanding tahun lalu yang hanya 87 persen. Bahkan, penerapan protokol kesehatan (prokes) sudah sesuai arahan gugus tugas percepatan penanganan Covid-19.
Hal itu diungkapkan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud Prof. Nizam saat memantau pelaksanaan UTBK SBMPTN 2021 di Gedung Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi (STI) UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Sabtu (1/5).
“UTBK SBMPTN di Bandung berjalan lancar. Kalaupun ada kendala bisa langsung diatasi dan tak menggangu pelaksanaan ujian,” ucap Prof. Nizam.
Ia mengapresiasi pelaksanaan UTBK SBMPTN 2021 dan LTMPT yang serius menggelar pelaksanaan ujian. Termasuk pelaksanaan ujian dibawah kooordinasi UPI. Para peserta menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan baik dan sangat ketat menghindari potensi tertular Covid-19.
“Sudah sangat bagus prokesnya, mulai dari cuci tangan, pengecekan suhu, mengenakan sarung tangan, hingga strerilisasi ruangan sebelum dan sesudah pelaksanaan ujian. Mudah-mudahan disiplin prokes seperti ini tetap dijaga, apalagi kalau nanti pembelajaran tatap muka dilaksanakan,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTPMT), Budi Prasetyo Widyobroto menuturkan, tingkat kehadiran peserta UTBK SBMPTN 2021 meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya meski digelar di tengah pandemi Covid-19.
“Tingkat kehadiran peserta sekitar 94.39 persen, kalau tahun lalu hanya 87 persen,” jelasnya.
Ia menyebut, hingga saat ini sudah dilakukan sebanyak 24 sesi ujian di masing-masing pusat UTBK SBMPTN 2021. Dalam satu hari pelaksanaan ujian disetiap gelombang dilakukan dua sesi ujian.
“Alhamdulilah, sampai saat ini tercatat sekitar 678.951 peserta yang ikut ujian,” terangnya.
Budi juga menegaskan, peserta yang tidak hadir atau terindikasi terpapar Covid-19 tidak disediakan jadwal ujian susulan. Musababnya, sejak awal pendaftaran calon peserta sudah mengetahui aturan baik sebelum maupun sesudah ujian, termasuk dengan persayaratan kesehatan.