RADARBANDUNG.id, SOREANG – Pipa transmisi air baku SPAM Gambung di Jalan Baru Sadu Kecamatan Soreang mengalami kebocoran sekitar pukul 07.30 WIB. Beberapa rumah warga pun terendam air dan pihak Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Raharja siap bertanggungjawab.
Direktur Teknik Perumda Air Minum Tirta Raharja mengatakan, Agus Pujiyanto, terjadi pada sambungan pipa pengaliran air. Dari sambungan pipa air itu menyebabkan semburan yang menjadikan banjir ke rumah warga di depan lokasi kejadian.
Agus sudah melakukan pendataan ke warga, melalui Koordinator Wilayah, Hari Sundana, untuk melakukan pendataan jumlah kerugian yang diakibatkan kebocoran pipa ini.
“Sudah semestinya kita bertanggung jawab kepada warga terdampak, karena ini merupakan sebuah kewajiban dalam pelayanan,” katanya di lokasi kejadian, Minggu (2/5/2021).
Dampak lainnya, Agus menyebutkan, sebagian wilayah akan mengalami kesulitan air minum sementara waktu. Diantaranya, Soreang Kota, Soreang Indah, Gading Tutuka 1, Halimun, Topindo, Bumi Sukagalih Permai, Sangkan Hurip, Katapang Indah, Pangauban, Bojong Koneng, Nuansa Junti, Gading Junti Asri, Kabupaten Dewi, Junti Hilir, Bojong Buah dan Lebak Wangi.
Untuk lebih jelasnya, lanjut dia, bagi warga pelanggan Perumda bisa menghubungi Customer Service agar bisa jelas. Dan dia atas nama Perumda Tirta Air Minum, meminta maaf atas kejadian ini yang menyebabkan kebutuhan pelayanan air minum menjadi tidak maksimal.
Sementara salah seorang korban terdampak, Hendi, menuturkan, dari pukul 07.30 pagi, rembesan air memang sudah nampak. Tak lama berselang rembesan itu semakin besar dan berubah menjadi semburan kuat diiringi bebatuan.
Menghadapi masalah tersebut, dia beserta anggota keluarga yang menyelamatkan barang berharganya, karena semburan air itu mencapai loteng dan menyebabkan banjir di lantai satu.
Hendi tidak bisa memprediksikan mengenai berapa kerugian yang dialaminya. Namun dia merasa bersyukur kalau pihak Perumda Air Minum akan bertanggung jawab dengan kejadian itu dengan mengganti setiap kerusakan.
“Ini kejadian yang kedua kalinya. Namun kali ini lebih kencang semburannya,” ujar Hendi.
